Tabrakan Maut Motor vs Nissan GT-R di Batam, Ini Kata Polisi

dgrgrg

Kecelakaan maut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Selasa (19/8/2025) antara mobil sport Nissan GT-R berwarna hitam dan sepeda motor Yamaha Mio merah dengan nomor polisi BP 5647 MF. (Foto: mun)

BATAM (marwahkepri.com) – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Seorang pekerja PT JMS berinisial SH (40) meninggal dunia setelah motor yang dikendarainya bertabrakan dengan mobil sport Nissan GT-R berwarna hitam.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban saat itu sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio merah dengan nomor polisi BP 5647 MF, melaju dari arah Simpang Kara menuju Simpang Franky, Batam Center. Di jalur tersebut, motor korban bertabrakan dengan mobil sport berjuluk “Godzilla” asal Jepang, berplat BP 77 KV, yang dikendarai seorang mahasiswa berinisial BY (19).

Benturan keras membuat bagian belakang dan bodi motor korban hancur. Sementara mobil sport berperforma tinggi tersebut mengalami ringsek pada bagian kaca kiri, kap, dan spion depan. Akibat kecelakaan itu, SH mengalami luka parah di bagian kepala dan dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Kanit Gakkum Satlantas Polresta Barelang, Iptu Victor Hutahaean, membenarkan peristiwa ini. Ia mengatakan, pengemudi mobil Nissan GT-R telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“Barang bukti mobil dan motor sudah diamankan di kantor. Pengemudi juga sudah dibawa ke Unit Gakkum Satlantas untuk dimintai keterangan,” jelas Victor.

Victor menegaskan bahwa kasus ini bukan tabrak lari. Menurutnya, pengemudi mobil dalam kondisi sadar dan tetap berada di lokasi setelah kecelakaan terjadi.

“Begitu tabrakan, mobil tidak mungkin langsung berhenti. Tapi pengemudi ada di lokasi, jadi bukan kabur. Tes urine hasilnya negatif, tidak ada indikasi mabuk. Saat ini masih dalam pemeriksaan lanjutan,” tegasnya.

Dalam olah TKP, polisi menemukan helm korban dalam kondisi terlepas di lokasi kejadian. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah korban menggunakan helm dengan benar atau tidak sama sekali.

“Belum bisa dipastikan apakah korban memakainya dengan benar atau tidak diklik. Sering orang pakai helm tapi tidak terkunci, sehingga bisa terlepas saat benturan. Ini masih akan dipastikan,” kata Victor.

Hingga saat ini, penyebab pasti kecelakaan masih dalam proses penyelidikan Satlantas Polresta Barelang. Polisi juga akan mendalami dugaan kecepatan kendaraan, kondisi jalan, serta keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian.

Kecelakaan tragis ini menjadi pengingat pentingnya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas serta perlunya kehati-hatian, terlebih di jalan utama Batam yang sering dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani