Pejabat Senior Iran: “Kita Masih dalam Fase Perang, Bukan Damai”

bendera-iran_169

Ilustrasi bendera Iran (Foto: Middle East Monitor)

TEHERAN (marwahkepri.com) – Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, memperingatkan bahwa perang dengan Israel dapat kembali pecah kapan saja. Ia menegaskan bahwa kondisi saat ini bukanlah gencatan senjata, melainkan sekadar penghentian sementara setelah konflik Juni lalu.

“Kita harus siap setiap saat untuk konfrontasi; saat ini, kita bahkan belum berada dalam gencatan senjata, kita berada dalam penghentian permusuhan,” ujar Aref, dikutip Al Arabiya, Selasa (19/8/2025).

Pada Juni 2025, pertempuran sengit terjadi antara Iran dan Israel. Israel melancarkan serangan udara yang menghantam situs nuklir, instalasi militer, hingga kawasan permukiman di Iran. Akibatnya, lebih dari 1.000 orang tewas, termasuk sejumlah komandan senior dan ilmuwan nuklir.

Iran membalas dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, menewaskan puluhan orang.

Amerika Serikat kemudian ikut campur pada 22 Juni dengan membombardir fasilitas nuklir Iran. Dua hari setelahnya, Washington mengumumkan penghentian pertempuran, meski tidak ada perjanjian resmi gencatan senjata. Kondisi yang terjadi hanyalah jeda permusuhan tanpa kesepakatan tertulis.

Sehari sebelumnya, Yahya Rahim Safavi, penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, juga menyatakan bahwa Teheran sedang menyiapkan rencana untuk menghadapi skenario terburuk.

“Kita tidak sedang berada dalam gencatan senjata, kita berada dalam fase perang. Situasi ini bisa runtuh kapan saja. Tidak ada protokol, tidak ada aturan, tidak ada kesepakatan antara kita dan Israel, antara kita dan Amerika,” tegas Safavi, dikutip harian Shargh. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani