Dua Kecamatan di Serasan Gelap Gulita Selama 12 Hari, Warga Mengeluh

Ilustrasi (Foto: Meta AI)
NATUNA (marwahkepri.com) – Warga Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna mengeluhkan krisis listrik yang telah berlangsung hampir dua pekan.
Selama 12 hari terakhir, masyarakat mengalami pemadaman bergilir dengan pola 8 jam nyala dan 8 jam padam setiap harinya.
Salah satu warga Serasan, Fadillah, menyampaikan bahwa krisis ini berdampak besar pada aktivitas masyarakat, terutama para nelayan yang sangat bergantung pada ketersediaan es batu untuk menyimpan hasil tangkapan.
“Dengan nyalanya listrik hanya 8 jam, otomatis es dalam kulkas belum mengeras. Ini sangat mengganggu pekerjaan kami,” ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Fadillah mengapresiasi langkah Komisi II DPRD Natuna yang telah memanggil pihak PLN Ranai untuk membahas permasalahan ini. Namun, ia menyayangkan respons dari PLN yang dinilai belum memberikan solusi jangka panjang.
“PLN Ranai berencana menggeser mesin dari Desa Sededap dan Tanjungpinang, tapi ini hanya solusi sementara. Mesin dari Tanjungpinang saja belum memadai,” jelasnya.
Menurutnya, pergeseran mesin justru berpotensi menimbulkan krisis serupa di daerah asal mesin tersebut.
“Kalau mesin dari Sededap dipindah ke sini, nanti Sededap yang kekurangan. Kami ingin penggantian mesin permanen, dengan kapasitas besar, seperti 500 megawatt,” tegasnya.
Fadillah juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Natuna, khususnya Bupati, bersuara lebih aktif dalam menyampaikan keluhan masyarakat kepada pihak PLN Provinsi.
“Tanpa dukungan pemerintah daerah, masalah listrik ini tidak akan teratasi. Bupati harus menyuarakan aspirasi kami ke PLN,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Serasan, Esas Ewansyah, mengakui bahwa pihaknya belum menyampaikan laporan resmi ke pemerintah daerah mengenai permasalahan ini.
“Kami baru sebatas konfirmasi ke pihak PLN Ranai dan PLN Serasan,” katanya.
Menurut Esas, kerusakan alat mesin menjadi penyebab utama krisis listrik di Serasan dan Serasan Timur. Pihak kecamatan kini terus melakukan koordinasi dengan PLN agar permasalahan ini bisa segera ditangani dan pasokan listrik kembali normal. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani