BP Batam Soroti Maraknya Premanisme Berkedok Ormas, Tegaskan Komitmen Lindungi Dunia Usaha

saf

Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Francis saat kunjungannya ke PT NOV Profab Indonesia pada Rabu (16/7/2025). (Foto: BP Batam)

BATAM (marwahkepri.com) – Badan Pengusahaan (BP) Batam menyatakan keprihatinan serius terhadap maraknya praktik premanisme yang dinilai mengganggu iklim investasi dan dunia usaha di Kota Batam.

Fenomena ini terungkap setelah BP Batam menerima sejumlah laporan dari pelaku industri yang mengaku menjadi korban pemerasan, intimidasi, hingga penguasaan ruang publik secara ilegal oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi masyarakat.

Sorotan terhadap isu ini mengemuka pasca kunjungan BP Batam ke PT NOV Profab Indonesia, di mana perwakilan perusahaan menyampaikan kekhawatiran mereka atas tekanan dari kelompok-kelompok tertentu yang mengklaim sebagai perwakilan masyarakat.

“Batam adalah kawasan investasi unggulan. Kita tidak boleh membiarkan segelintir oknum merusak iklim usaha dengan tindakan premanisme atau tekanan yang tidak berdasar. Negara harus hadir untuk melindungi pelaku usaha yang ingin berinvestasi secara sah dan produktif,” tegas Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, dalam keterangan resminya, Sabtu (2/8/2025).

Menurutnya, perusahaan-perusahaan di Batam telah berupaya memberikan kontribusi positif melalui penyerapan tenaga kerja lokal, program magang industri, hingga pelaksanaan program tanggung jawab sosial (CSR). Karena itu, mereka berharap adanya perlindungan dari negara terhadap praktik-praktik yang tidak sehat.

Sebagai respons terhadap situasi ini, BP Batam telah meluncurkan Dashboard Investasi, sebuah platform digital untuk menampung laporan dan kendala para investor secara langsung dan terdokumentasi.

“Melalui dashboard ini, kami dapat melakukan pemetaan permasalahan dan menjalin koordinasi lintas sektor bersama instansi terkait,” ujar Kepala Biro Umum BP Batam, Mohammad Taofan.

Ia mengakui bahwa isu premanisme, khususnya yang menyasar investor asing (PMA), menjadi perhatian utama, di samping faktor-faktor lain seperti infrastruktur, reformasi birokrasi, dan kebijakan pertanahan.

“Kami ingin menciptakan ekosistem investasi yang tidak hanya kompetitif secara ekonomi, tetapi juga aman, nyaman, dan profesional,” tambah Taofan.

BP Batam juga memastikan akan memperkuat kerja sama dengan aparat penegak hukum dan turun langsung ke lapangan untuk mencegah segala bentuk gangguan yang dapat menghambat aktivitas usaha.

“Komitmen kami jelas: menjadikan Batam sebagai kawasan investasi yang terbuka, bersih dari intimidasi, dan berpihak pada pelaku usaha yang ingin membangun secara sah,” tutupnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani