Satgas Pangan Polda Kepri Uji Laboratorium Sejumlah Beras Premium, Ini Hasilnya

IMG_6517

Satgas Pangan Polda Kepri melakukan pengambilan sampel beras premium dari pasar modern dan swalayan untuk diuji di laboratorium independen. (Foto: Polda Kepri)

BATAM (marwahkepri.com) – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda Kepulauan Riau (Kepri) melalui Subdit I Indagsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) melakukan pengawasan intensif terhadap peredaran beras di wilayah Kepri.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengambilan sampel beras premium dari pasar modern dan swalayan untuk diuji di laboratorium independen.

Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Ruslaeni, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya preventif guna melindungi konsumen dari kemungkinan beredarnya beras yang tidak sesuai dengan standar mutu.

“Ada lima merek beras yang kami ambil sampelnya untuk diuji lebih lanjut, yaitu Anak Ajaib (PT Rintis Sejahtera Makmur), Pohon Cemara (PT Karya Usaha Pangan), Minang Raya dan Jawa Raya Premium (PT Usaha Kiat Permata), serta SPHP Bulog (Perum Bulog),” jelasnya, Selasa (29/7/2025).

Tim Satgas Pangan melakukan pembelian langsung terhadap merek-merek beras tersebut yang beredar di pasaran. Beras kemudian diserahkan ke PT Mutu Agung Lestari Tbk, sebuah laboratorium independen, untuk diuji terkait kandungan dan kesesuaian mutu dengan label kemasan.

AKBP Ruslaeni menambahkan, sebelumnya pihaknya juga telah melakukan uji laboratorium terhadap sejumlah merek lainnya seperti Harumas, Dunia Kijang Super, Wan Lixiang, Royal Banana, dan Uni Minang.

“Langkah ini akan terus kami lakukan secara berkala. Selain uji laboratorium, kami juga melakukan monitoring lapangan untuk memastikan distribusi beras berjalan sesuai dengan ketentuan,” tambahnya.

Hingga saat ini, dari hasil pengecekan lapangan, pihak kepolisian belum menemukan adanya dugaan beras oplosan. Namun, untuk memastikan kebenaran kualitas produk, uji laboratorium tetap dilakukan dan hasilnya akan diketahui dalam dua pekan mendatang.

“Belum ditemukan indikasi adanya beras oplosan. Namun, kami tetap melakukan uji laboratorium untuk memastikan kualitas dan keamanan produk yang beredar,” kata Ruslaeni.

Polda Kepri melalui Satgas Pangan berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan terhadap produk pangan demi menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat. Masyarakat juga diimbau untuk turut aktif melaporkan jika menemukan produk pangan mencurigakan.

“Jika ada temuan masyarakat terkait produk pangan yang dirasa tidak sesuai atau mencurigakan, silakan laporkan ke kantor polisi terdekat. Kami akan tindak lanjuti,” tutupnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani