Sam Altman Peringatkan Bahaya AI: “Kita Menuju Krisis Penipuan Global”

CEO OpenAI Sam Altman. (f: net)
WASHINGTON (marwahkepri.com) – CEO OpenAI, Sam Altman, kembali mengingatkan dunia akan ancaman serius dari kemajuan kecerdasan buatan (AI). Dalam wawancaranya di Federal Reserve, Washington, pria di balik kesuksesan ChatGPT ini mengatakan bahwa dunia sedang menuju krisis penipuan global, terutama karena teknologi AI yang semakin canggih memungkinkan penyamaran suara dan wajah dengan sangat akurat.
“Yang membuat saya takut adalah kenyataan bahwa masih ada lembaga keuangan yang menerima verifikasi suara untuk mentransfer uang dalam jumlah besar. Anda cukup mengucapkan frasa tertentu dan transaksi langsung dilakukan,” ujar Altman dalam wawancara tersebut.
Penipuan AI Tak Terbendung
Menurut Altman, teknologi AI saat ini telah mengalahkan sebagian besar metode autentikasi tradisional, kecuali kata sandi. Bahkan, berbagai bentuk verifikasi biometrik seperti suara kini rentan terhadap penyalahgunaan.
Kekhawatiran Altman senada dengan peringatan FBI, yang mencatat meningkatnya kasus penipuan kloning suara dan video menggunakan AI. Beberapa orang tua di AS bahkan tertipu setelah mendengar “suara anak mereka” dalam panggilan darurat palsu.
Baru-baru ini, seseorang menggunakan AI untuk meniru suara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan berhasil menghubungi sejumlah pejabat tinggi, termasuk gubernur dan anggota kongres.
“Saya sangat khawatir kita akan menghadapi krisis penipuan besar dalam waktu dekat. Saat ini baru suara, sebentar lagi bisa jadi video atau FaceTime yang tidak bisa dibedakan dari kenyataan,” tegas Altman.
Risiko Jangka Panjang: AI Superintelijen
Tak hanya soal penipuan, Altman juga menyoroti bahaya jangka panjang dari AI superintelijen. Ia mengungkapkan kekhawatirannya jika sistem AI canggih digunakan oleh pihak jahat untuk mengganggu jaringan listrik atau bahkan mengembangkan senjata biologis.
“Yang membuat saya tidak bisa tidur di malam hari adalah bayangan AI super yang disalahgunakan sebelum dunia siap untuk bertahan menghadapi serangan semacam itu,” katanya.
Beberapa perusahaan teknologi, termasuk OpenAI sendiri, sedang berlomba membangun sistem AI dengan kecerdasan melampaui manusia. Altman memperkirakan bahwa dekade 2030-an akan menjadi era di mana AI mencapai kemampuan kognitif supermanusia, dengan segala risiko yang menyertainya. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani