Sinergi TP PKK dan Dinas Pertanian Lingga: Gerakan Menanam Cabai Dukung Inovasi LAMPAM, Tekan Inflasi dan Perkuat Ketahanan Pangan Keluarga

IMG-20250711-WA0003

LINGGA (marwahkepri.com) – Dalam semangat membangun kemandirian pangan dari tingkat keluarga, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lingga bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga menunjukkan sinergi luar biasa melalui gerakan menanam cabai sebagai bagian dari implementasi Inovasi Daerah LAMPAM (Lambung Pangan Masyarakat).

Gerakan ini tak sekadar menjadi aksi tanam seremonial, melainkan langkah nyata untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga, mengendalikan inflasi, serta membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan mandiri.

Ketua TP PKK Kabupaten Lingga menjelaskan bahwa gerakan menanam cabai ini merupakan inisiatif strategis TP PKK yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya kaum ibu, agar aktif mengambil peran dalam mendukung ketahanan pangan keluarga. “Cabai adalah komoditas yang sering kali memicu inflasi. Dengan menanam sendiri di pekarangan, kita tidak hanya berhemat, tetapi juga menciptakan ketahanan pangan dari rumah,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Said Hendri yang secara teknis mendampingi pelaksanaan program ini di berbagai desa dan kelurahan menyampaikan apresiasi kepada seluruh lapisan masyarakat, instansi, dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah berpartisipasi aktif dalam gerakan ini.

“Sinergi lintas sektor seperti ini menjadi kunci keberhasilan program pangan lokal. Kami mengapresiasi TP PKK yang telah menjadi motor penggerak di tengah masyarakat. Semangat ini harus terus ditularkan,” ungkapnya, Jumat (11/07/2025).

Program LAMPAM sendiri dirancang sebagai solusi jangka panjang terhadap tantangan ketahanan pangan dan gejolak harga pasar. Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan, masyarakat didorong untuk memanfaatkan potensi lahan pekarangan, bahkan skala kecil sekalipun, untuk menghasilkan tanaman konsumsi seperti cabai, tomat, dan sayur-sayuran.

Tak hanya berdampak pada aspek ekonomi, gerakan ini juga membawa dampak sosial dan lingkungan. Kegiatan menanam cabai menjadi media edukasi pertanian bagi keluarga, ajang kolaborasi antarwarga, sekaligus upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pasar. Hasil panen dari kegiatan ini dapat langsung dikonsumsi, dibagikan, bahkan dijual untuk menambah pendapatan rumah tangga.

Di berbagai titik pelaksanaan, masyarakat menunjukkan antusiasme tinggi. Beberapa kelompok PKK desa bahkan telah mampu memproduksi bibit sendiri dan memanen cabai secara berkala. Hal ini menjadi indikator bahwa program LAMPAM mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan. (mk/willy)