Biro Keamanan Beijing Sayembara Penangkapan Peretas, Taiwan: Itu Hanya Sandiwara Politis

Foto: Sebuah miniatur pesawat tempur China terlihat di depan bendera China dan Taiwan. (REUTERS/Dado Ruvic)
TAIWAN (marwahkepri.com) – Taiwan menanggapi tuduhan peretasan yang dilontarkan pemerintah China terhadap Komando Pasukan Elektronik, Komunikasi, dan Informasi Taiwan. Beijing sebelumnya menawarkan hadiah lebih dari US$ 1.000 (setara Rp 16,3 juta) bagi siapapun yang dapat menangkap 20 orang yang disebut peretas militer Taiwan.
Biro Keamanan Publik Guangzhou menyebut para peretas itu terlibat dalam operasi siber yang dianggap merugikan kepentingan China. Dalam sebuah konferensi pers, Beijing juga turut menyebarkan foto, identitas, dan nomor identitas Taiwan dari 20 orang yang menjadi sasaran.
Namun, pemerintah Taiwan menolak tegas tuduhan tersebut. Dalam pernyataan resminya, Komando Pasukan Elektronik, Komunikasi, dan Informasi Taiwan menyebut Beijing tengah menggunakan masalah peretasan fiktif demi kepentingan propaganda dan manipulasi opini publik.
“China secara sepihak menerapkan undang-undang domestik demi mencapai kepentingan politiknya. Hal ini merupakan perpanjangan yurisdiksi yang tidak sah dan upaya merusak moral militer Taiwan.”
Selain itu, Taiwan juga menuduh Beijing tengah melancarkan operasi disinformasi dan mencari-cari kesalahan demi mendiskreditkan pemerintah Taipei di mata internasional.
Bagi Taiwan, Beijing tidak punya kewenangan hukum atas pulau yang dianggapnya provinsi yang tengah memberontak. Dalam pernyataan resminya, Komando Pasukan Elektronik Taiwan menegaskan: “Pejabat dan personel kami tidak terpengaruh dan akan terus menjaga keamanan bangsa, baik secara fisik, siber, dan informasi.”
Ketegangan terjadi di tengah upaya Beijing meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan. Selama 5 tahun terakhir, Beijing terus mengirim pesawat dan kapal perang di sekitar Selat Taiwan, sambil melancarkan operasi disinformasi demi merongrong pemerintahan Taipei. MK-cnbc
Redaktur : Munawir Sani