Pembangunan Waduk Retensi Srikaton Tahap I Terkesan Asal Jadi, Warga Terdampak Banjir

f35490cf-e1a9-4795-b054-4d746be39c78

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) — Proyek pembangunan Waduk Retensi Srikaton Tahap I yang berlokasi di Jalan Sri Katon, Kilometer 11, Tanjungpinang Timur, menuai keluhan warga.

Proyek yang menelan anggaran APBN sebesar Rp 3,8 miliar ini justru menyebabkan banjir di permukiman sekitar lokasi pembangunan.

Ketua RW 07, Munzir Usman, menyebut pembangunan waduk tersebut tidak memperhatikan kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) secara menyeluruh. Menurutnya, proyek tersebut terkesan dibangun secara asal jadi, tanpa mempertimbangkan dampak ekologis dan sosial yang ditimbulkan.

“Kajian lingkungannya tidak komprehensif. Akibatnya, kami justru mengalami banjir setelah waduk dibangun. Padahal sebelumnya tidak pernah seperti ini,” ujar Munzir kepada wartawan, Kamis (29/5/2025).

Munzir mengaku tidak mengetahui nama PT kontraktor pelaksana proyek tersebut saat dikonfirmasi.

Banjir yang terjadi setelah hujan deras pada Kamis (29/5/2025) ini merupakan banjir kedua yang menimpa warga sejak waduk tersebut dibangun. Banjir pertama tercatat terjadi pada 19 Januari 2025.

Munzir menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah pintu masuk dan keluar air di tanggul retensi. Terdapat tiga pintu masuk air, tetapi hanya satu pintu keluar, sehingga air meluap kembali ke perumahan saat volume melebihi kapasitas waduk.

“Saat hujan deras, air yang masuk tidak bisa keluar dengan lancar, akhirnya balik lagi ke rumah warga,” jelas Munzir.

Banjir tersebut berdampak pada empat RT di lingkungan RW 07 yakni RT 2: 12 rumah terdampak

  • RT 3: 20 rumah terdampak
  • RT 4: Air masuk ke pekarangan warga
  • RT 5: 5 rumah terdampak

Seorang warga yang rumahnya terdampak mengatakan, sebelum pembangunan waduk, wilayah mereka tidak pernah mengalami banjir seperti sekarang. Ia berharap pihak pemerintah setempat dan kontraktor pelaksana bertanggung jawab atas penderitaan warga.

“Kami mohon pemerintah turun tangan dan menindak tegas kontraktornya. Jangan dibiarkan seperti ini,” ujarnya.

Pemerintah Belum Tanggapi Keluhan Warga

Hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun perwakilan pemerintah daerah yang turun ke lokasi untuk meninjau langsung dampak banjir yang ditimbulkan oleh pembangunan Waduk Retensi Srikaton.

Warga berharap pembangunan tahap selanjutnya memperhatikan standar teknis, kajian AMDAL yang benar, serta pelibatan masyarakat agar bencana serupa tidak terulang di masa mendatang. MK-YR

Redaktur: Munawir Sani