Merasa Dihina Suami Bupati, Marzuki : Kalau Memenuhi Unsur Akan Saya Laporkan 

IMG-20250524-WA0077

Sekretaris DPC Partai Gerindra, Marzuki dalam sebuah rapat. (f: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Natuna kembali menimbulkan polemik.

Kali ini, pernyataan kontroversial diduga datang dari suami Bupati Natuna, Raja Mustakim, yang menyinggung Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Natuna, Marzuki.

Insiden tersebut terjadi di dalam grup WhatsApp Sahabat Cen Sui Lan – Jarmin, setelah Marzuki mengkritisi pembentukan TPPD yang dinilai tertutup dan tidak melibatkan Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik.

Dalam grup tersebut, Raja Mustakim menanggapi unggahan berita kritik Marzuki dengan kalimat yang cukup menohok.

“Marzuki ini tak tahu diri, dan tak tahu ukuran bajunya sendiri,” tulis Raja Mustakim di grup WhatsApp tersebut.

Pernyataan ini sontak membuat Marzuki geram dan langsung menghubungi Raja Mustakim untuk meminta klarifikasi.

Kepada media ini, Sabtu (24/05/2025), Marzuki membenarkan adanya percakapan tersebut.

“Raja Mustakim suruh saya ukur baju. Makanya saya tanya, baju mana yang mau saya ukur? Lalu dia bilang, ‘nggak usah bicara di luar, kalau ada masalah, langsung ke saya atau ibu (Bupati)’,” ujar Marzuki.

Marzuki menegaskan, dirinya hanya menjawab pertanyaan wartawan seputar polemik pembentukan TPPD, yang tidak melibatkan Wakil Bupati. Ia menyayangkan jika kritik tersebut justru dianggap sebagai serangan pribadi.

“Yang buat masalahnya siapa? Kan bapak dan ibu. Tunjuk TPPD tapi Wakil Bupati nggak tahu. Wakil Bupati dari Gerindra, saya sebagai pengurus partai tentu harus memberi komentar,” tegas Marzuki.

Lebih jauh, Marzuki menganggap komentar Raja Mustakim sebagai bentuk penghinaan terhadap dirinya dan institusi partai. Ia menyebut telah melaporkan peristiwa ini ke struktur Partai Gerindra, termasuk ke Ketua DPD Gerindra Kepri, Endipat Wijaya.

“Kalau pernyataan ini masuk unsur penghinaan, saya tetap akan laporkan. Ini menyangkut harga diri saya dan Gerindra. Dan saya sudah komunikasi dengan Endipat dan petinggi lainnya,” katanya.

Kontroversi pernyataan Raja Mustakim, diduga menyindir Sekretaris DPC Partai Gerindra Natuna, Marzuki, melalui grup WhatsApp, hingga kini belum mendapat klarifikasi langsung dari yang bersangkutan.

Awak media ini telah berupaya menghubungi Raja Mustakim untuk mengonfirmasi maksud dari komentarnya tersebut. Namun, pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp hanya berstatus centang satu, menandakan pesan belum dibaca atau nomor tidak aktif.

Hingga berita ini diturunkan, Raja Mustakim belum memberikan tanggapan resmi. Media ini akan terus mengupayakan konfirmasi guna menjaga keberimbangan informasi dalam pemberitaan.

Polemik ini menambah deretan kontroversi yang menyelimuti pemerintahan Bupati Cen Sui Lan sejak dilantik.MK-nang

Redaktur : Munawir Sani