Huawei Mantapkan Langkah Bangun Ekosistem Teknologi Lokal lewat Laptop Layar Lipat HarmonyOS

063991500_1747699372-huawei_matebook_fold_ultimate_design_01

Huawei MateBook Fold Ultimate Design Resmi Meluncur. (Doc: Huawei)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Setelah berhasil menghadirkan inovasi di ranah ponsel dan tablet, Huawei kini melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan MateBook Fold Ultimate Design, laptop layar lipat pertamanya yang langsung menjalankan sistem operasi buatan sendiri, HarmonyOS 5 versi PC. Peluncuran ini bukan hanya soal inovasi perangkat keras, tapi bagian dari strategi besar Huawei untuk melepaskan ketergantungan pada ekosistem teknologi Barat dan membangun sistem komputasi lokal yang tangguh.

Dengan layar LTPO OLED 18 inci beresolusi 3,3K, laptop ini hadir untuk menyasar segmen profesional dan kreatif yang membutuhkan layar luas namun tetap fleksibel. Desain ramping dengan ketebalan hanya 7,3mm saat terbuka dan bobot 1,16kg saat dilipat menjadikan perangkat ini bukan hanya sekadar inovatif, tetapi juga portabel.

Namun yang paling mencolok bukan hanya pada desainnya. Huawei menyematkan sistem operasi HarmonyOS 5 PC, menandai dimulainya era baru di mana sistem operasi lokal China mulai merambah ke sektor komputasi personal, bersaing langsung dengan dominasi Windows dan macOS. Huawei menyebut laptop ini sebagai bagian dari visi untuk “mendefinisikan ulang masa depan komputasi dengan pengalaman yang aman, cerdas, dan saling terhubung.”

Dipersenjatai prosesor buatan Huawei sendiri, RAM 32GB, SSD 2TB, dan baterai 74,69Wh, MateBook Fold menyasar pengguna berat dan profesional yang menginginkan performa tanpa kompromi. Tiga warna yang ditawarkan—Forged Shadow Black, Sky White, dan Cloud Blue—dilengkapi material kulit yang menambah kesan premium.

Dengan harga 23.999 yuan atau setara Rp 54,7 jutaan, laptop ini sementara hanya tersedia di pasar Tiongkok. Namun, peluncurannya mengirimkan sinyal kuat bahwa Huawei siap menantang raksasa-raksasa lama dalam dunia PC, bukan hanya lewat perangkat keras, tetapi juga lewat ekosistem perangkat lunak dan sistem operasi mandiri.

Jika HarmonyOS di smartphone sempat dianggap eksperimen, maka kehadirannya di laptop adalah bentuk keseriusan Huawei mengukuhkan identitas teknologinya sendiri—tanpa bergantung pada pihak luar. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani