TNI AL Gagalkan Penyelundupan Narkoba Senilai Lebih dari Rp7 Triliun di Perairan Kepulauan Riau

Barang bukti narkoba senilai Rp7 triliun yang disita TNI AL Lanal Tanjung Balai Karimun dari kapal asing.(F: MI)
KARIMUN (MK) – Penyelundupan narkotika dalam jumlah besar berhasil digagalkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun. Sebanyak 705 kilogram sabu dan 1.200 kilogram kokain, dengan perkiraan nilai mencapai Rp7,057 triliun, diamankan dari sebuah kapal ikan asing. Kapal tersebut terdeteksi mencoba memasuki perairan Indonesia melalui Selat Durian, Kepulauan Riau, pada hari Selasa (13/5).
Menurut Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Fauzi, upaya penyelundupan ini terungkap berkat patroli rutin TNI AL yang didukung oleh informasi intelijen. Sekitar pukul 01.00 dini hari, petugas mencurigai sebuah kapal ikan berbendera Thailand yang melaju kencang dari arah Thailand menuju Indonesia dan berusaha menghindari pemeriksaan.
Tim patroli TNI AL segera melakukan pengejaran dan berhasil menghentikan kapal tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut. Laksamana Muda Fauzi menjelaskan bahwa kapal yang diawaki oleh lima Warga Negara Asing (WNA) – seorang nakhoda asal Thailand dan empat anak buah kapal (ABK) asal Myanmar – tidak memiliki dokumen yang sah dan tidak memenuhi standar kelaikan laut.
Setelah digiring ke Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun, pemeriksaan mendalam mengungkapkan keberadaan 95 karung narkoba yang disembunyikan di dalam bungkusan teh Tiongkok. Rinciannya adalah 35 karung berwarna kuning berisi 700 kilogram sabu dan 60 karung berwarna putih berisi 1.200 kilogram kokain, sehingga total berat narkoba yang diamankan mencapai 1,9 ton.
“Setelah dilakukan pengujian, barang yang terdapat di dalam teh Tongkok tersebut terbukti positif mengandung methamphetamine, yang mengonfirmasi bahwa barang tersebut adalah sabu,” tegasnya.
Nilai fantastis dari narkoba yang berhasil disita ini diperkirakan dapat menyelamatkan sekitar 15,525 juta jiwa.
Laksamana Muda Fauzi menegaskan bahwa TNI AL akan terus meningkatkan pengawasan di perairan Indonesia, terutama pada jalur-jalur yang rentan terhadap aktivitas penyelundupan narkotika.
“Keberhasilan ini juga merupakan hasil sinergi yang baik antara TNI, Polri, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, dan Imigrasi dalam menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah perairan Indonesia,” pungkasnya. MK-r
Redaktur: Munawir Sani