Dituding Main Mata dengan Kapal, Kepala UPP Senayang Angkat Bicara!

IMG-20250515-WA0003

LINGGA (marwahkepri.com) – Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Senayang, Drs. Muzahir, M.M., angkat bicara menanggapi tudingan miring yang menyebut dirinya terlibat praktik kongkalikong dalam pengaturan jadwal keberangkatan kapal, khususnya kapal Oceanna 9. Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.

“Saya menolak keras tuduhan itu. Tidak ada keberpihakan terhadap kapal mana pun. Saya selalu konsisten menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku. Prinsip saya jelas: siapa yang tiba lebih dulu di pelabuhan, dia yang berangkat dulu. Jangan sampai penumpang dikorbankan karena kepentingan tertentu,” ujar Muzahir, Kamis (15/5).

Isu ini mencuat setelah kapal Oceanna 9 dikabarkan mengalami keterlambatan keberangkatan dari jadwal yang telah diminta. Namun, Muzahir menjelaskan bahwa insiden tersebut hanya terjadi satu kali dan disebabkan oleh kendala teknis yang tidak dapat dihindari.

“Masalah teknis memang sempat terjadi, pada saat itu. Ini bukan kesengajaan, dan saya tetap berpegang pada pelayanan masyarakat. Justru ada keputusan sepihak dari UPTD yang tidak memahami secara utuh tugas pokok dan fungsi Syahbandar,” ujarnya.

Ia pun mempertanyakan peran UPTD yang menurutnya telah melampaui kewenangan. “Tugas UPTD seharusnya sebatas mengatur operasional di area pelabuhan, bukan mengatur jadwal pelayaran kapal. Penjadwalan keberangkatan kapal adalah wewenang Syahbandar,” tegasnya.

Sementara itu, pihak agen dari Oceanna 9 membenarkan adanya keterlambatan, namun menekankan bahwa hal itu tidak disengaja. Menurut keterangan agen, kapal mereka terlambat tiba di Sei Tenam akibat gangguan teknis di Pelabuhan Senayang.

“Kami tiba di Sei Tenam pukul 08:33, biasanya pukul 08:20 sudah masuk. Ini murni karena ada masalah teknis. Proses naik-turun penumpang juga butuh waktu 10–15 menit. Ini baru pertama kali terjadi. Sebelumnya kami selalu tepat waktu,” ujar perwakilan agen kapal.

Muzahir menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmennya sebagai pejabat publik untuk terus melayani masyarakat secara adil dan profesional, tanpa keberpihakan.

“Melayani masyarakat dengan sebaik mungkin adalah instruksi langsung dari kementerian. Saya tidak punya kepentingan pribadi dengan kapal mana pun. Yang saya jaga adalah kepastian dan keadilan bagi seluruh pelaku pelayaran dan penumpang,” tandasnya.

Diketahui, terdapat perbedaan trayek antara MV Oceanna 9 dengan kapal-kapal lain yang juga melintasi pelabuhan Sei Tenam. Perbedaan rute ini turut mempengaruhi jadwal dan durasi sandar kapal di sejumlah titik pelabuhan. (mk/willy)