RI Stop Impor BBM dari Singapura, Alihkan ke AS demi Strategi Dagang

Kilang minyak. (Dok: @importirorg)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pemerintah akan menghentikan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Singapura. Sebagai gantinya, sebagian pasokan akan dialihkan ke Amerika Serikat.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi negosiasi Indonesia dalam merespons kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Ya, sebagian [impor BBM akan dialihkan]. Kita sudah memiliki perjanjian dengan Amerika. Salah satu bentuk kerja sama itu adalah komitmen untuk membeli beberapa produk dari mereka, seperti BBM, crude, dan LPG,” ujar Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Bahlil menuturkan, sejak dilantik sebagai Menteri ESDM, ia telah melakukan evaluasi terhadap berbagai produk impor, termasuk BBM. Hasilnya, ia menemukan bahwa harga minyak dari Singapura tidak lebih murah dibandingkan dengan pasokan dari kawasan Timur Tengah.
“Setelah saya cek, ternyata harganya sama dengan dari negara-negara Middle East. Jadi, kita mulai berpikir—bahkan bisa dibilang sudah hampir pasti—untuk mengambil minyak dari negara lain,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan proses pengalihan impor ini dapat terlaksana dalam waktu enam bulan ke depan. Untuk mendukung rencana tersebut, Pertamina tengah membangun dermaga berkapasitas besar guna mengakomodasi kapal-kapal pengangkut berukuran jumbo.
“Kalau dari Singapura, kapalnya kecil-kecil. Itu juga jadi pertimbangan. Maka, sekarang kita bangun pelabuhan yang lebih besar, supaya bisa angkut sekali banyak, dan tidak ada masalah. Kedalaman pelabuhan juga harus dijaga,” ungkap Bahlil. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani