DPRD Kepri Dorong Kemenag Bangun RKB Madrasah di Kawasan Padat dan Pulau Terpencil

ui

Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Wahyu Wahyudin, SE., MM. (Foto: dprd.kepriprov)

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin, SE., MM, mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperbanyak pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) di berbagai jenjang madrasah, mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Madrasah Aliyah (MA).

Langkah ini dinilai penting untuk mengantisipasi lonjakan pendaftar dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) mendatang, terutama di kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.

“Untuk mengantisipasi lonjakan PPDB jenjang SD, SMP, SMA, saya mendorong agar Kemenag Kepri membangun sekolah MI, MTs, dan MA di setiap kecamatan,” ujar Wahyu saat ditemui pada Rabu (14/05/2025).

Selain di wilayah padat penduduk, Wahyu juga meminta perhatian serius terhadap sekolah-sekolah di pulau-pulau terpencil. Ia menyebut masih banyak masyarakat di daerah kepulauan yang kesulitan mengakses pendidikan karena keterbatasan infrastruktur dan fasilitas.

“Saya ingin tidak ada lagi masyarakat di pulau tidak sekolah karena jauh dan kualitas sekolah yang kurang baik,” tegasnya.

Wahyu menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan sekolah berbasis keagamaan di Provinsi Kepri. Menurutnya, madrasah memiliki peran strategis dalam membentuk generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

“Kemenag juga bertanggung jawab terhadap masa depan akhlak dan karakter SDM pemuda-pemudi menuju Indonesia 2045,” ucapnya.

Politisi yang dikenal vokal dalam isu pendidikan ini juga mengingatkan pentingnya sinergi antara Kemenag dan pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota, dalam merancang dan merealisasikan pembangunan sekolah baru.

“Saya harap pembangunan sekolah berbasis keagamaan, baik negeri maupun swasta, selaras dengan program pemerataan pendidikan yang dicanangkan pemerintah daerah,” tutupnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani