250 Ribu Ojol Siap Demo Besar di Jakarta, Aplikasi Dimatikan Sehari Penuh

250 Ribu Ojol Siap Demo Besar di Jakarta, Aplikasi Dimatikan Sehari Penuh

driver ojek online (ojol). (F: Ist)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Gabungan ojek online (ojol) se-Indonesia kembali akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta. Aksi yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 20 Mei 2025 ini akan menyasar tiga titik utama: Istana Merdeka, Gedung DPR RI, dan Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah aliansi seperti APOB, GOGRABBER, TEKAB, dan SAKOI untuk merancang aksi tersebut.

“Kami menargetkan sekitar 250.000 pengemudi gabungan akan turun ke jalan dan terpusat di Jakarta. Lokasi utama aksi antara lain Istana Merdeka, Gedung DPR RI, dan Kemenhub,” ujar Igun kepada detikOto, Rabu (14/5).

Menurutnya, tuntutan utama para pengemudi masih berkutat pada isu yang sama seperti aksi sebelumnya: mendesak perusahaan aplikator untuk mematuhi regulasi yang tertuang dalam Permenhub PM No. 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP No. 667 Tahun 2022 (yang kemudian diperbarui menjadi KP No. 1001 Tahun 2022), khususnya terkait tarif dan potongan biaya sewa aplikasi.

Selain itu, para pengemudi juga menuntut kejelasan status hukum sebagai mitra, serta tindakan tegas terhadap aplikator yang dinilai melanggar aturan.

“Tuntutan ini sudah kami suarakan sejak tahun lalu, namun belum mendapat respons yang konkret,” tambahnya.

Sebagai bagian dari aksi, para pengemudi juga akan melakukan offbid atau mematikan aplikasi secara serentak di seluruh Indonesia.

“Aksi offbid akan dilakukan selama 24 jam, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB pada 20 Mei 2025. Kami imbau seluruh pengemudi online roda dua (R2) dan roda empat (R4) untuk ikut serta,” tegas Igun.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang mungkin terjadi.

“Kami mohon maaf kepada seluruh pengguna layanan transportasi dan pengiriman online. Kami harap masyarakat dapat menyesuaikan kebutuhan dan menghindari pemesanan aplikasi pada tanggal tersebut untuk mencegah gesekan di lapangan,” tutupnya. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani