Museum Linggam Cahaya, Jejak Kejayaan Melayu yang Kini Jadi Ikon Wisata Lingga

IMG-20250428-WA0003

Kemegahan musium Linggam Cahaya di Kabupaten Lingga. (F:ost)

LINGGA (marwahkepri.com) – Di jantung Kabupaten Lingga, berdiri megah Museum Linggam Cahaya, simbol kejayaan masa lampau yang kini menjadi kebanggaan masyarakat sekaligus magnet baru bagi wisatawan. Menyimpan ratusan peninggalan Kesultanan Melayu, museum ini menjadi saksi bisu kejayaan peradaban masa lalu yang terus dirawat dengan penuh cinta.

Tak hanya menjadi tempat menyimpan benda bersejarah, Museum Linggam Cahaya kini menjelma sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Lingga, menarik minat pengunjung lokal hingga mancanegara. Setiap koleksi yang dipamerkan bukan sekadar barang antik, melainkan lembaran kisah tentang identitas, budaya, dan jati diri masyarakat Melayu Lingga.

Demi menjaga warisan ini tetap lestari dan nyaman dikunjungi, Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga terus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan fisik bangunan, penataan koleksi, hingga memperketat sistem keamanan. Langkah nyata ini ditunjukkan dengan menggandeng Satpol PP, yang kini menempatkan personel untuk berjaga selama 24 jam penuh di kawasan museum.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang datang merasakan kenyamanan dan keamanan. Museum ini adalah wajah kita, marwah kita. Alhamdulillah, hingga hari ini lingkungan museum tetap bersih dari hal-hal negatif yang pernah dikhawatirkan sebelumnya,” ujar salah satu perwakilan Dinas Kebudayaan.

Tidak hanya memperketat penjagaan, Standar Operasional Prosedur (SOP) kunjungan ke museum juga tengah disiapkan, memastikan pengelolaan yang lebih profesional dan menjaga marwah kawasan Damnah dari potensi tindakan asusila atau kenakalan remaja.

Demi menjaga warisan ini tetap lestari dan nyaman dikunjungi, Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga terus melakukan pembenahan, mulai dari peningkatan fisik bangunan, penataan koleksi, hingga memperketat sistem keamanan. Langkah nyata ini ditunjukkan dengan menggandeng Satpol PP, yang kini menempatkan personel untuk berjaga selama 24 jam penuh di kawasan museum.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap orang yang datang merasakan kenyamanan dan keamanan. Museum ini adalah wajah kita, marwah kita. Alhamdulillah, hingga hari ini lingkungan museum tetap bersih dari hal-hal negatif yang pernah dikhawatirkan sebelumnya,” ujar salah satu perwakilan Dinas Kebudayaan.

Tidak hanya memperketat penjagaan, Standar Operasional Prosedur (SOP) kunjungan ke museum juga tengah disiapkan, memastikan pengelolaan yang lebih profesional dan menjaga marwah kawasan Damnah dari potensi tindakan asusila atau kenakalan remaja.