Pabrik Mobil Listrik BYD di Subang Diganggu Ormas dan Aksi Premanisme, Pemerintah Diminta Bertindak Tegas

byd-bangun-pabrik-di-subang-jawa-barat-1_169

BYD bangun pabrik di Subang, Jawa Barat Foto: Luthfi Anshori/detikOto

JAKARTA (marwahkepri.com) – Pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat, dikabarkan sempat mengalami gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) dan aksi premanisme. Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, usai menghadiri undangan resmi dari Pemerintah China di Shenzhen.

Eddy menyatakan, gangguan tersebut berpotensi menghambat iklim investasi yang sedang dibangun Indonesia, khususnya di sektor kendaraan listrik yang kini menjadi fokus nasional.

“Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas menangani ini,” ujar Eddy melalui akun Instagram resminya.

Investasi BYD di Indonesia Capai Rp 11,7 Triliun

Produsen mobil listrik asal China tersebut tengah membangun fasilitas produksi di Fase 2 Subang Smartpolitan, dengan luas lahan lebih dari 108 hektare. Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada awal 2026, dan akan memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 unit per tahun.

Nilai investasi BYD di Indonesia mencapai Rp 11,7 triliun, dan saat ini perusahaan juga mulai menjalin kerja sama dengan pemasok lokal untuk memenuhi persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

Jaminan Keamanan Jadi Kunci

Eddy menekankan pentingnya jaminan keamanan bagi investor asing. Ia mengingatkan, jika gangguan semacam ini tidak segera ditindak, maka potensi kerugian bukan hanya dirasakan oleh investor tapi juga oleh masyarakat dan negara secara luas.

“Jaminan keamanan itu adalah hal paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” tambahnya.

BYD Mulai Diterima di Pasar Indonesia

BYD sudah cukup mendapat sambutan positif di pasar otomotif nasional. Hingga Maret 2025, BYD masuk ke dalam 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia, dengan total penjualan 3.205 unit secara wholesales.

Model-model seperti Dolphin, Atto 3, M6, Seal, dan Sealion 7 sudah beredar, ditambah lini premiumnya Denza dengan model D9 yang menyasar segmen MPV mewah.

Pihak BYD Belum Memberi Tanggapan

DetikOto telah menghubungi Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, untuk menanggapi kabar gangguan tersebut. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada respons resmi dari pihak perusahaan. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani