Museum atau Tempat Maksiat? DPRD Lingga Minta Satpol PP Tak Tutup Mata

IMG-20250421-WA0004

LINGGA (marwahkepri.com) – Wajah Museum Lingga sebagai tempat edukasi dan pelestarian sejarah tercoreng. Wakil Ketua I DPRD Lingga, Drs. H. Said Agusmarli, menyampaikan kekhawatirannya setelah menemukan botol minuman keras dan alat kontrasepsi di area museum.

“Sangat miris melihat kondisi ini. Museum seharusnya jadi tempat belajar sejarah, bukan tempat berbuat mesum dan mabuk-mabukan,” ujar Agusmarli kepada wartawan, Sabtu (19/04/2025)

Menurutnya, citra museum harus dijaga karena bukan sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, melainkan juga ruang pembelajaran publik. Ia meminta pihak terkait, khususnya Satpol PP dan Dinas Kebudayaan, meningkatkan pengawasan, terutama di malam hari.

“Pasangan muda-mudi yang bukan muhrim tanpa kepentingan jelas tidak boleh dibiarkan masuk ke museum. Ini menyangkut marwah daerah,” tegas politisi Partai Golkar itu.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Zalmidri S.Par, mengaku terkejut dan langsung akan mengambil langkah tegas.

“Saya baru sebulan menjabat. Kami akan segera menyurati Satpol PP dan mengevaluasi sistem pengamanan. Jika perlu, kami usulkan tenaga sekuriti dari pihak ketiga (outsourcing),” kata Zalmidri saat ditemui di kantornya.

Zalmidri juga menyesalkan tidak adanya penjagaan dari Satpol PP saat patroli malam dilakukan oleh pihaknya. Ia menegaskan bahwa keamanan museum tidak bisa diabaikan.

Museum Lingga merupakan salah satu aset budaya penting di Negeri Bunda Tanah Melayu. DPRD dan Dinas Kebudayaan sepakat bahwa pengawasan harus ditingkatkan agar citra museum kembali sebagai tempat edukatif dan layak dikunjungi wisatawan.