Peramal Jadi Konsultan Bisnis? Begini Kisah Nyata dari India & Indonesia

Peramal Jadi Konsultan Bisnis? Begini Kisah Nyata dari India & Indonesia

Ilustrasi Foto.

JAKARTA – Keberhasilan dalam berbisnis ternyata tidak selalu ditentukan oleh kemampuan matematika atau strategi wirausaha saja. Di India, banyak yang percaya bahwa peran peramal juga ikut menentukan kesuksesan seseorang dalam dunia usaha. Sejumlah warga bahkan mengaku mengalami perubahan nasib drastis setelah berkonsultasi dengan peramal.

Bagi sebagian masyarakat India, peramal dipercaya mampu memberikan petunjuk penting dalam pengambilan keputusan besar—baik di bidang politik maupun bisnis. Termasuk dalam hal menentukan waktu tepat memulai usaha, menghindari kerugian, hingga memilih jenis bisnis yang sesuai dengan karakter pribadi.

Salah satu tokoh terkenal yang disebut rutin berkonsultasi dengan peramal adalah orang terkaya di India, Mukesh Ambani. Pemilik kekayaan senilai US$91,7 miliar ini diketahui kerap menemui peramal Chandrashekar Sharma, yang telah menjadi penasihat keluarga Ambani selama lebih dari 20 tahun.

Menurut Sharma, sekitar 20–25% kliennya berkonsultasi soal bisnis, sementara sisanya terkait masalah pribadi. Ambani disebut sering meminta nasihat soal lokasi pembangunan kantor, waktu pembangunan, hingga keputusan bisnis strategis.

Kepercayaan terhadap ramalan ini juga dianut oleh banyak pengusaha India lainnya. Sharma mengklaim 80% kliennya adalah pengusaha, dan mereka yakin pertumbuhan keuangan sangat berkaitan erat dengan petunjuk spiritual.

Sharma sendiri menggunakan berbagai metode dalam meramal, seperti mencocokkan tanggal lahir dengan posisi planet dan bintang, membaca kartu tarot, hingga garis tangan.

Kisah sukses juga dialami oleh pengusaha bernama Ashish Bansal. Ia memulai bisnis berdasarkan ramalan yang menyarankan berbisnis barang berwarna putih karena ia lahir di “bulan putih”. Ia pun memilih berjualan beras putih dan bisnisnya melejit. Sejak saat itu, ia menjadi pelanggan tetap para peramal, dengan tarif yang bisa mencapai US$1 per menit.

Menurut Profesor Kavil Ramachandran dari Indian Business School, fenomena ini sangat lumrah di India. “Mereka percaya masa depan bisa dikendalikan lewat petunjuk spiritual, sehingga kesalahan bisa diminimalkan,” ujarnya.

Fenomena Serupa di Indonesia

Kejadian serupa juga terjadi di Indonesia. Banyak pengusaha, terutama dari komunitas Tionghoa, yang mempercayai ramalan dalam pengambilan keputusan bisnis.

Salah satu contohnya adalah Sudono Salim, pendiri Salim Group. Ia dikenal sering pergi ke Gunung Kawi, tempat yang diyakini sakral untuk meminta petunjuk. Di sana, ia akan melakukan ritual menggoyangkan lidi bertuliskan huruf tertentu, lalu hasilnya ditafsirkan oleh rahib atau peramal. Kepercayaan itu ia pegang teguh, bahkan mengakui bahwa kesuksesannya tak lepas dari nasihat-nasihat  spiritual yang ia terima. Mk-cnbc

Redaktur: Munawir Sani