Menteri Transmigrasi Paparkan Perkembangan Rempang Eco-City

ngghjt

Rumah baru warga Rempang yang berlokasi di Kawasan Tanjung Banon. (Foto: BP Batam)

BATAM (marwahkepri.com) – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara memaparkan perkembangan Rempang Eco-City, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan masuk dalam RPJMN 2025–2029.

Katanya, sebanyak 2.637 kepala keluarga (KK) terdampak proyek ini, namun hanya 1.000 unit rumah yang akan dibangun di atas lahan milik BP Batam. Artinya, masih terdapat sekitar 1.637 KK yang belum setuju untuk direlokasi.

Proyek ini dikembangkan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG), berdasarkan perjanjian kerja sama dengan BP Batam dan Pemkot Batam sejak tahun 2004. Pada 12 April 2023, PT MEG resmi diluncurkan sebagai pengembang kawasan seluas 8.000 hektare.

Nilai investasi proyek mencapai Rp 381 triliun, dengan target serapan lebih dari 300.000 tenaga kerja. Salah satu investor utamanya adalah perusahaan pasir silika asal China, Xinyi Group, yang menggelontorkan dana senilai Rp 198 triliun hingga Rp 381 triliun.

Namun, proyek ini sempat menuai konflik karena penolakan warga yang enggan direlokasi dari tanah yang telah mereka tempati secara turun-temurun.

Pemerintah memastikan bahwa proses relokasi dilakukan tanpa paksaan, dan akan terus berupaya mencari jalan tengah antara pembangunan dan hak-hak warga. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani