Menkes Budi Dorong Klinik dan Apotek Masuk Desa, Targetkan 85 Ribu Titik Layanan Kesehatan

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. (F: Ist)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa pemerintah akan memperluas akses layanan kesehatan hingga ke tingkat desa melalui pengadaan klinik dan apotek desa. Langkah ini diambil berdasarkan pengalaman sulitnya akses fasilitas kesehatan selama masa pandemi COVID-19.
Budi menilai keberadaan 10 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia masih belum mencukupi, khususnya di wilayah-wilayah terluar dan terpencil.
“Yang akan segera jalan adalah klinik dan apotek desa. Sepuluh ribu puskesmas di tingkat kecamatan itu nggak cukup untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia. Ini pelajaran dari COVID-19,” ujar Menkes Budi dalam acara pelantikan kepengurusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu (12/4/2025).
Ia menyebut, pemerintah menargetkan layanan kesehatan dapat menjangkau hingga 85 ribu desa, dengan memanfaatkan sekitar 66 ribu Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) yang sudah ada.
Regulasi ini akan diformalkan dan dimasukkan dalam Undang-Undang. Kehadiran klinik dan apotek desa juga akan menunjang pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang saat ini baru menjangkau 1,5 juta masyarakat.
Terkait keterbatasan tenaga kesehatan di desa, Budi menyebutkan bahwa perawat dan bidan akan menjadi ujung tombak pelayanan. Ia bahkan menyampaikan ide peningkatan peran perawat melalui skema “nurse plus”, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan mantri.
“Nanti kita akan tempatkan satu perawat dan satu bidan di setiap titik. Mungkin akan menimbulkan pro dan kontra, terutama soal ide perawat yang ditingkatkan perannya. Tapi tanpa itu, layanan kesehatan sulit dijangkau sampai desa,” ungkapnya.
Ia menyadari bahwa kompetensi tenaga kesehatan akan menjadi salah satu sorotan, namun menurutnya, hal ini bisa diatasi melalui pelatihan tambahan dan pendampingan oleh para dokter.
“Intinya, layanan harus dekat dengan masyarakat. Kita ingin masyarakat tetap sehat dan punya akses mudah ke layanan kesehatan, tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke kecamatan,” tutup Budi. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani