Rupiah Tembus Rp17.200 per Dolar AS, Pemerintah Didesak Bertindak Cepat

Ilustrasi dollar ke rupiah. (f: antara)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah mencapai level tertinggi pada Senin (7/4/2025), yakni Rp17.200 per dolar AS, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg. Lonjakan ini memicu kekhawatiran di pasar karena menunjukkan pelemahan signifikan rupiah di tengah ketegangan global yang meningkat.
Penyebab utama pelemahan ini diduga berasal dari kebijakan tarif balasan yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap ratusan negara, termasuk Indonesia. Trump menetapkan tambahan tarif impor sebesar 32 persen untuk sejumlah produk asal Indonesia yang akan berlaku penuh mulai 9 April 2025. Kebijakan ini memicu gejolak perdagangan global dan berdampak langsung terhadap pergerakan nilai tukar rupiah.
Dalam pantauan Bloomberg, nilai tukar sempat menyentuh Rp17.217 sekitar pukul 09.15 WIB sebelum akhirnya turun dan berada di posisi Rp16.799,5 pada pukul 14.30 WIB. Nilai ini menunjukkan kenaikan 147 poin atau 0,88 persen dibandingkan pembukaan hari itu.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuabi, menyebut bahwa pelemahan rupiah dipicu oleh tensi perang dagang yang meningkat sejak awal April. Ia menekankan bahwa fluktuasi nilai tukar sangat dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dan kebijakan ekonomi global. Ibrahim menilai pemerintah perlu segera mengantisipasi dampak lanjutan dengan menyiapkan stimulus untuk sektor UMKM dan memperkuat daya beli masyarakat melalui bantuan sosial.
Selain itu, pemerintah juga disarankan mencari pasar ekspor baru ke negara-negara anggota BRICS dan di luar BRICS untuk menjaga keseimbangan perdagangan dan menekan dampak perang dagang. Langkah diversifikasi pasar ini dinilai penting untuk menghadapi tekanan eksternal yang kian meningkat.
Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai bahwa tekanan terhadap rupiah masih akan berlangsung. Ia memperkirakan rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp16.800 hingga Rp17.000, meski peluang penguatan ke level Rp16.300-Rp16.200 tetap terbuka jika ada sentimen positif. Ariston menyarankan pemerintah melakukan langkah-langkah diplomatik dan negosiasi untuk meredam dampak kebijakan tarif impor dari AS.
Ia juga menambahkan bahwa Bank Indonesia (BI) perlu terus melakukan intervensi guna menjaga stabilitas nilai tukar dan menahan pelemahan lebih lanjut. Untuk saat ini, BI juga diharapkan menahan diri dari kebijakan moneter longgar yang bisa memperburuk tekanan terhadap rupiah. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani