Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akan Diadili atas Tuduhan Merencanakan Kudeta

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akan Diadili atas Tuduhan Merencanakan Kudeta

Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. (F: Istimewa)

JAKARTA – Mahkamah Agung Brasil telah memerintahkan mantan presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, untuk diadili atas tuduhan merencanakan kudeta. Kasus ini berpotensi menghancurkan harapannya untuk kembali ke dunia politik.

Sidang ini menandai pertama kalinya seorang mantan presiden Brasil didakwa mencoba merebut kekuasaan secara paksa sejak negara itu kembali ke demokrasi pada 1985, setelah dua dekade pemerintahan militer.

Dilansir AFP, Kamis (27/3/2025), panel lima hakim Mahkamah Agung dalam sidang pada Rabu (26/3) memberikan suara bulat untuk mengadili Bolsonaro setelah menemukan cukup bukti yang memberatkannya.

Bolsonaro tidak menghadiri persidangan, tetapi dalam pernyataan kepada wartawan, ia menolak tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar.”

“Sepertinya mereka punya masalah pribadi dengan saya,” ujarnya.

Jika terbukti bersalah, Bolsonaro berisiko menghadapi hukuman lebih dari 40 tahun penjara dan dilarang terlibat dalam politik. Ini bisa menggagalkan ambisinya untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan.

Bolsonaro, yang menjabat sebagai presiden dari 2019 hingga 2022, dituduh memimpin “organisasi kriminal” yang berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan cara ilegal setelah kekalahannya dalam pemilu 2022 dari Luiz Inacio Lula da Silva.

Penyelidik menemukan bahwa setelah kekalahannya, namun masih dalam masa jabatan, kelompok pendukungnya merencanakan keadaan darurat untuk memaksakan pemilu ulang. Ia juga diduga mengetahui rencana pembunuhan terhadap Presiden Lula, Wakil Presiden Geraldo Alckmin, dan Hakim Agung Alexandre de Moraes—musuh politiknya yang kini menjadi salah satu hakim dalam kasus ini.

“Saya hanya berharap keadilan ditegakkan,” kata Lula dalam konferensi pers di Jepang pada Kamis pagi.

“Dia tidak punya cara untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah,” tambahnya. “Semua orang tahu apa yang dia lakukan.” Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani