Prabowo Targetkan 38 Kawasan Ekonomi Khusus di Seluruh Indonesia untuk Dorong Industrialisasi

Presiden Prabowo Subianto. (F: Ist)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi di Indonesia. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat industrialisasi dan meningkatkan perekonomian nasional.
Hal ini disampaikan Prabowo usai meresmikan KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah, yang merupakan pengembangan dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang telah berdiri sejak 2020.
“Idealnya, kita memiliki satu KEK di setiap provinsi, jadi totalnya 38 KEK di seluruh Indonesia. Ini adalah arah yang ingin kita capai,” ujar Prabowo dalam peresmian KEK, Kamis (20/3/2025).
Hilirisasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Prabowo menekankan bahwa pembangunan KEK akan mendukung agenda utama hilirisasi sumber daya alam Indonesia. Hilirisasi ini diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi serta membuka hingga 8 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan.
“Saya baru saja memimpin rapat perencanaan di Kabinet Merah Putih. Investasi-investasi yang akan kita laksanakan mulai tahun ini akan berbuah pada hilirisasi, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Saat ini, KEK Industropolis Batang memiliki luas 28.886,7 hektare dan menawarkan berbagai fasilitas serta insentif, termasuk fiskal dan non-fiskal, guna menarik lebih banyak investasi. KEK ini memiliki tiga status utama, yakni Industri dan Pengolahan, Logistik dan Distribusi, serta Pariwisata.
Investasi dan Serapan Tenaga Kerja
Sejauh ini, KEK Batang telah menarik investasi senilai Rp 17,95 triliun dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Korea Selatan, Jepang, dan China. Sektor industri yang berinvestasi meliputi solar panel, kaca, wood pellet, alas kaki, PVC, grinding ball, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan.
Dari tujuh tenant yang sudah beroperasi, sebanyak 7.008 tenaga kerja telah terserap, dengan 80% berasal dari Kabupaten Batang. Diharapkan, dengan status KEK, kawasan ini mampu menarik tambahan investasi senilai Rp 75,8 triliun dan menciptakan lebih dari 58.000 lapangan kerja baru.
Jika KEK Industropolis Batang beroperasi sepenuhnya, kawasan ini diproyeksikan dapat menyerap hingga 250.000 tenaga kerja dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani