Saibansah Dardani Pimpin PWI Kepri, Tantangan Baru Menanti

WhatsApp Image 2025-02-22 at 19.16.14

Ketua PWI Kepri Saibansah Dandani mengibarkan bendera petaka PWI usai dipilih di Batam Centre, Jumat (21/2) (Ist/Realitamedia.com)

BATAM (marwahkepri.com) – Saibansah Dardani resmi terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Riau (Kepri) dalam Konferensi Provinsi Luar Biasa (Konferprov) yang digelar sebagai respons terhadap dinamika internal organisasi. Bersama Parna Simarmata sebagai Ketua Dewan Kehormatan (DK), keduanya akan mengemban tugas hingga 2028.

Konferprov ini menjadi bagian dari upaya menata kembali PWI Kepri setelah pemberhentian Ketua sebelumnya, Andi Gino, melalui Surat Keputusan PWI Pusat Nomor: 121-PGS/A/PP-PWI/II/2025. Keputusan ini diambil karena adanya pelanggaran Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI, yang disebut berkaitan dengan keikutsertaan dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin.

Menindaklanjuti keputusan tersebut, PWI Pusat menunjuk Marganas Nainggolan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Kepri, dengan mandat melakukan verifikasi ulang anggota dan menyelenggarakan Konferprov luar biasa dalam waktu enam bulan. Tanpa menunggu lama, langkah cepat pun diambil untuk menjaga stabilitas organisasi jurnalis tertua di Indonesia ini.

Saibansah, yang sebelumnya dikenal aktif di dunia jurnalistik dan memiliki pengalaman luas, menyatakan bahwa amanah ini akan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia menegaskan pentingnya menjaga profesionalisme dan integritas wartawan di Kepri.

““PWI Kepri harus menjadi rumah besar bagi seluruh wartawan. Kami berkomitmen meningkatkan pendidikan bagi jurnalis dan memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, agar eksistensi PWI Kepri semakin diakui di tingkat internasional,” ujarnya.

Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, turut mengapresiasi jalannya Konferprov dan menekankan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas. Menurutnya, wartawan tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan berita, tetapi juga menjaga kode etik jurnalistik serta menjunjung tinggi profesionalisme.

“Kami berharap PWI Kepri bisa menjadi contoh dalam menegakkan aturan organisasi. Perbedaan pendapat itu wajar, tapi harus tetap dalam koridor profesionalisme,” ujar Zulmansyah.

Selain itu, ia juga menyoroti peran Dewan Pers dalam melindungi wartawan dari tekanan eksternal, terutama dalam pemberitaan kasus-kasus sensitif. Dengan kepemimpinan baru ini, Zulmansyah berharap PWI Kepri bisa menjadi lebih solid dan profesional.

Di sisi lain, pengamat media menilai bahwa kepemimpinan Saibansah akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap PWI, memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, serta memastikan perlindungan bagi wartawan dalam menjalankan tugasnya.

Dengan dinamika yang terjadi, langkah awal kepemimpinan Saibansah akan menjadi penentu bagaimana PWI Kepri berkembang dalam beberapa tahun ke depan. Apakah mampu membawa organisasi ini menjadi lebih profesional dan berdaya saing, atau justru kembali dihadapkan pada tantangan internal? MK-nang

Redaktur : Munawir Sani