RI Catat Inflasi Terendah di Awal 2025, Airlangga: Salah Satu yang Terendah di Dunia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Foto: kompas)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan inflasi terendah di awal tahun 2025. Capaian ini didorong oleh berbagai kebijakan pemerintah, termasuk diskon listrik 50% untuk pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA selama dua bulan.
Pada tahun 2024, inflasi Indonesia tercatat sebesar 1,57%. Sementara itu, di awal 2025, inflasi berada di kisaran 0,76%.
“Tidak banyak negara bisa mengendalikan inflasi hingga 1,57% tahun lalu. Bahkan tahun ini kita sangat rendah, hanya 0,76%, salah satu yang terendah di dunia. Ini didorong oleh administered price, termasuk subsidi dan diskon listrik 50%,” ujar Airlangga dalam acara Economic Insight di Westin Hotel Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Indikator Ekonomi RI Tetap Kuat
Selain inflasi yang terkendali, Indonesia juga mencatat berbagai indikator ekonomi yang positif. Tingkat kemiskinan berada di angka 8,57%, sementara tingkat pengangguran tercatat 4,91%. Purchasing Managers Index (PMI) mencapai 51,9, dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) RI berada di atas 127,2.
Menurut Airlangga, skala ekonomi Indonesia semakin diperhitungkan secara global dengan total populasi mencapai 280 juta jiwa. Pertumbuhan ekonomi RI tetap stabil di angka 5% dan ditargetkan meningkat menjadi 5,2% tahun ini, melampaui rata-rata pertumbuhan global.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat diproyeksikan tumbuh 2,7% tahun ini, negara-negara Eropa hanya 1,4%, sementara China, yang masih menghadapi krisis properti, diperkirakan tumbuh 4,5%.
“Dari segi probabilitas resesi, Jerman memiliki risiko 50%, sedangkan Indonesia hanya 5%,” tambahnya.
Ekonomi RI Masuk 10 Besar Dunia
Airlangga juga menyoroti posisi Indonesia sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (Purchasing Power Parity/PPP) pada 2024, nilai ekonomi RI mencapai sekitar US$ 4,7—4,8 triliun.
“Secara realitas, kita sudah masuk ekonomi terbesar ke-8 di dunia. Walaupun secara PDB nominal kita masih sekitar US$ 1,3 triliun, tapi dalam PPP kita sudah berada di jajaran top 10 ekonomi dunia,” jelasnya. Mk-detik
Redaktur: Munawir Sani