Harga Saham Baidu Anjlok Usai Petinggi Absen di Pertemuan Xi Jinping

160503090932_baidu_640x360_afp.jpg

Kantor Baidu. (f: net)

Hong Kong (marwahkepri.com) – Harga saham Baidu, raksasa teknologi China yang dikenal sebagai “kembaran Google,” mengalami penurunan signifikan di pasar finansial Hong Kong. Kejatuhan ini dipicu oleh absennya pendiri Baidu, Robin Li, dalam pertemuan penting yang digelar Presiden China Xi Jinping di Beijing.

Kapitalisasi pasar Baidu sempat menyusut sebesar US$2,4 miliar (Rp39 triliun) setelah sahamnya anjlok hingga 8,8 persen sebelum ditutup melemah 7 persen pada perdagangan terakhir.

Xi Jinping mengundang para pemimpin perusahaan teknologi terkemuka dalam sebuah simposium di Beijing pada Selasa (18/02/2025). Beberapa tokoh yang hadir antara lain pendiri Alibaba, Jack Ma, serta pendiri Huawei, Ren Zhengfei. Namun, ketidakhadiran Robin Li menimbulkan spekulasi di kalangan investor terkait hubungan Baidu dengan pemerintah China.

Pelaku pasar di Hong Kong mencermati kehadiran petinggi perusahaan dalam pertemuan dengan pemimpin politik di Beijing. Ketidakhadiran tokoh utama suatu perusahaan sering kali dianggap sebagai sinyal mengenai kedekatan mereka dengan pemerintah.

Sejumlah analis menilai bahwa saham Baidu telah mengalami tekanan sejak pengumuman rencana perusahaan untuk membuka layanan mesin pencari berbasis kecerdasan buatan (AI) melalui DeepSeek dan model bahasa besar (LLM) internal mereka, Ernie.

“Ini memberikan kesan bahwa Baidu kehilangan keunggulannya setelah bertahun-tahun memimpin dengan Ernie. Artinya, Baidu harus berusaha mengejar ketertinggalan dari pendatang baru seperti DeepSeek,” ujar seorang pelaku pasar di bursa Asia.

Ia menambahkan bahwa absennya Robin Li semakin memperkuat spekulasi mengenai posisi Baidu dalam industri teknologi China yang mulai merosot.

Pertemuan yang dipimpin oleh Xi Jinping diyakini sebagai sinyal bahwa pemerintah China kembali memberikan dukungan bagi sektor teknologi setelah beberapa tahun memberlakukan regulasi ketat. Reuters melaporkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian hubungan dagang dengan Amerika Serikat.

Baidu sendiri telah mengumumkan strategi untuk meningkatkan kemampuan teknologi AI guna mengurangi ketergantungan pada pendapatan iklan.

Erniebot, chatbot berbasis AI yang menyerupai ChatGPT, merupakan teknologi buatan China pertama yang diluncurkan pada awal 2023. Baidu mengklaim bahwa versi terbaru, Ernie 4.0, memiliki kemampuan setara dengan GPT-4 yang dikembangkan oleh OpenAI. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani