Polisi Bongkar Racikan Miras Maut yang Tewaskan 8 Orang di Cianjur

Polisi Bongkar Racikan Miras Maut yang Tewaskan 8 Orang di Cianjur

Ilustrasi Foto.

CIANJUR (marwahkepri.com) – Kasus minuman keras (miras) oplosan kembali merenggut nyawa. Delapan orang warga Desa Kademangan, Kecamatan Mande, Cianjur, meninggal dunia setelah menenggak alkohol murni berkadar 96 persen yang dicampur dengan minuman perasa. Sementara itu, empat korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Septian Pratama, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari seorang korban berinisial R yang membeli satu jeriken alkohol murni melalui toko online pada Senin, dan barang tersebut tiba pada Kamis.

“Dia memesan alkohol murni berkadar 96 persen dan kemudian mencampurkannya dengan minuman perasa untuk diminum bersama teman-temannya,” ujar Septian, Sabtu (8/2/2025).

Para korban mulai mengonsumsi campuran tersebut sejak Kamis sore hingga Jumat dini hari. Namun, pada Jumat siang, mereka mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Korban Meninggal Bertambah

Kanit Reskrim Polsek Mande, Ipda Helmi, mengungkapkan bahwa jumlah warga yang menenggak oplosan ‘maut’ itu bertambah menjadi 12 orang. Dari jumlah tersebut, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk dua korban yang ditemukan tewas di rumah mereka dan sebelumnya tidak terdata.

“Total delapan orang yang meninggal, yakni G, H, E, S, J, IN, R, dan El. Untuk J dan El, mereka meninggal di rumah sehingga baru diketahui setelah pengembangan kasus,” ungkap Helmi.

Sementara itu, empat korban lainnya masih dirawat secara intensif di dua rumah sakit, yakni RSDH dan RSUD Sayang Cianjur.

Penyelidikan Berlanjut

Polisi masih terus melakukan pendataan dan penyelidikan terkait peristiwa ini, termasuk mengidentifikasi kemungkinan adanya korban lain yang juga mengonsumsi minuman beralkohol berbahaya tersebut.

“Kami masih mendata siapa saja yang turut minum alkohol dengan kadar tinggi itu. Apakah totalnya hanya 12 orang atau ada lagi korban lainnya,” tambah Helmi.

Tragedi ini kembali menjadi peringatan akan bahaya miras oplosan, yang kerap menelan korban jiwa akibat kandungan beracun atau takaran yang tidak aman bagi tubuh. Mk-detik

Redaktur: Munawir Sani