DPRD Balikpapan Dorong Percepatan Penempatan Tenaga Pengajar di SMPN 27 dan SMPN 28

Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gazali (f: salahudin)
BALIKPAPAN (marwahkepri.com) – Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mendorong percepatan pengoperasian dua sekolah negeri baru, yaitu SMPN 27 dan SMPN 28, yang baru saja selesai dibangun.
Keberadaan sekolah ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) serta meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gazali, menyatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan telah menyiapkan strategi dalam menempatkan tenaga pengajar di kedua sekolah tersebut.
“Informasinya sudah disusun, artinya sudah ada penempatan dan persiapan untuk tim pengajarnya,” ujar Gazali saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan, Jumat (31/1/2025).
Meskipun persiapan tenaga pendidik sudah dilakukan, Gazali mengakui bahwa secara keseluruhan Kota Balikpapan masih membutuhkan tambahan guru untuk memenuhi standar aktivitas belajar mengajar.
“Walaupun memang secara keseluruhan masih membutuhkan tambahan, tetapi Dinas Pendidikan sudah menyiapkan strateginya,” tambahnya.
Gazali pun mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menambah fasilitas sekolah baru.
Komisi IV DPRD Balikpapan, kata Gazali, berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam membangun fasilitas pendidikan yang merata di seluruh kecamatan.
Ia berharap ke depan akan ada lebih banyak sekolah baru yang dibangun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Tentunya kami harus melihat kondisi yang ada, kebutuhan masyarakat memang masih tinggi.
Jadi kami akan terus mendorong agar ada tambahan sekolah baru setiap tahunnya,” tegasnya.
Dengan adanya sekolah baru ini, diharapkan kualitas layanan pendidikan di Balikpapan semakin meningkat serta dapat mengatasi persoalan zonasi yang kerap menjadi kendala dalam proses PPDB setiap tahunnya.
Gazali menilai, pembangunan sekolah baru merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi permasalahan pendidikan di masa mendatang.
“Saat ini kami mulai melihat kondisi yang ada, supaya PPDB selanjutnya tidak lagi menjadi sesuatu yang krusial di masyarakat,” pungkasnya. MK-Salahudin
Redaktur : Munawir Sani