Satryo Soemantri Brodjonegoro: Menteri Ristek yang Didemo Pegawai Sendiri

FotoJet-5-1614764751

JAKARTA (marwahkepri.com) – Media sosial sedang dihebohkan dengan aksi demo ratusan ASN di gedung Kemendikti Saintek, memprotes dugaan sikap tak adil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Dalam potret yang viral, terlihat spanduk besar bertuliskan: “Pak Presiden, Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat” terpasang di depan gedung kementerian. Selain itu, video yang beredar menunjukkan ASN membawa banner bertuliskan: “Kami ASN, Dibayar Oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga.”

Kasus ini membuat nama Satryo Soemantri menjadi trending di media sosial, terutama di platform X (Twitter). Banyak warganet mencari tahu latar belakang sang menteri.
Satryo Soemantri Brodjonegoro, pria kelahiran 5 Januari 1956, merupakan putra Sumantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1973. Ia memiliki rekam jejak panjang sebagai akademisi, termasuk sebagai guru besar di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB sejak 1985 hingga pensiun pada 2009.

Satryo juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik ITB (1995-1998) dan Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (2018-2023). Pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto melantik Satryo sebagai Mendikti Saintek.
Dari segi pendidikan, ia meraih gelar S1 dari ITB, S2 dari Universitas Indonesia, dan S3 di Universitas California di bidang Teknik Mesin. Berdasarkan data LHKPN tahun 2004, kekayaan Satryo tercatat mencapai Rp 46 miliar.

Aksi demo ini memunculkan sorotan besar terhadap kepemimpinan Satryo, terutama terkait tuduhan tindakan tidak adil dan dugaan perlakuan kasar kepada para ASN. Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kementerian atau Satryo terkait protes ini. Mk-suara.com

Redaktur: Munawir Sani