Kabar Gembira: KM Sabuk Nusantara 48 Resmi Layani Trayek R-7 di Kabupaten Natuna

907luenlvch16mt

Kepala Seksi Pengembangan Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Joko Susanto. (f: rri)

NATUNA (marwahkepri.com) –  Kabar baik datang bagi masyarakat Kabupaten Natuna, khususnya di Kecamatan Pulau Seluan dan Kecamatan Pulau Panjang. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Republik Indonesia (SK Dirjenhubla RI) Nomor KP-DJPL 693 Tahun 2024, trayek R-7 yang dilayani oleh KM Sabuk Nusantara 48 resmi menjadi bagian dari jaringan pelayaran perintis untuk tahun anggaran 2025.

Kepala Seksi Pengembangan Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Joko Susanto, menyampaikan bahwa pemberitahuan terkait trayek R-7 telah disampaikan kepada Camat Pulau Seluan dan Camat Pulau Panjang melalui Surat Nomor 253/Dishub/XII/2024. Selain itu, guna mendukung keselamatan pelayaran, Dinas Perhubungan juga telah menyerahkan bantuan jaket pelampung (lifejacket) kepada masyarakat di kedua kecamatan tersebut.

Jadwal KM Sabuk Nusantara 48

Meski trayek R-7 telah ditetapkan, kedua kecamatan tersebut masih menghadapi kendala infrastruktur. Hingga saat ini, Pulau Seluan dan Pulau Panjang belum memiliki pelabuhan untuk kapal sandar. Oleh karena itu, aktivitas naik turun penumpang direncanakan menggunakan transportasi lokal berupa pompong.

“Saat ini, kedua kecamatan tersebut belum memiliki pelabuhan untuk sandar. Oleh sebab itu, aktivitas naik turun penumpang direncanakan menggunakan transportasi pompong,” ujar Joko Susanto pada Selasa (7/1/2025).

KM Sabuk Nusantara 48 dijadwalkan tiba di Pulau Seluan pada 9 Januari 2025. Selanjutnya, kapal akan melanjutkan perjalanan ke Selat Lampa, Subi, dan Pulau Panjang pada 10 Januari 2025. Kehadiran KM Sabuk Nusantara 48 diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan mobilitas masyarakat dan mendorong roda perekonomian di Pulau Seluan dan Pulau Panjang.

“Dengan layanan pelayaran ini, mobilitas masyarakat akan lebih mudah, dan roda perekonomian di Pulau Seluan serta Pulau Panjang dapat meningkat,” tutup Joko.

Kehadiran trayek R-7 ini menjadi langkah signifikan dalam mendukung aksesibilitas dan pembangunan wilayah terpencil di Kabupaten Natuna. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani