Pengguna Gmail Diharapkan Ganti Alamat Email, Ini Alasan Dibaliknya

gmail-app-1-as-dp-240910_1725991432242_hpMain

Ilustrasi aplikasi gmai. (f: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Pengguna Gmail kini disarankan untuk segera mengganti alamat email mereka mulai tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh peningkatan ancaman siber, khususnya serangan phishing yang semakin canggih menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Gmail, dengan lebih dari 2,5 miliar pengguna, menjadi salah satu target utama bagi para penjahat siber karena volume data sensitif yang disimpan dalam kotak masuk email.

Laporan Forbes mengungkapkan bahwa Gmail baru-baru ini menjadi sasaran serangan berbasis notifikasi Google Calendar yang memanfaatkan sistem email untuk menyebarkan malware. McAfee, perusahaan keamanan siber, memperingatkan akan serangan phishing yang sangat meyakinkan, di mana penyerang menggunakan deepfake—teknologi untuk membuat video atau audio palsu yang sangat realistis untuk menipu pengguna.

Serangan berbasis AI ini memungkinkan penjahat siber membuat konten palsu yang tampak otentik, seperti panggilan telepon atau rekaman suara yang menyerupai orang yang dikenal, sehingga sulit bagi pengguna untuk mendeteksi penipuan tersebut. Misalnya, seorang konsultan keamanan Microsoft hampir menjadi korban serangan phishing yang sangat canggih, di mana penyerang berpura-pura menjadi tim dukungan Google dengan informasi yang sangat meyakinkan.

Meskipun Google telah memblokir 99,9% email phishing dan malware, ancaman masih tetap ada karena sistem yang ada tidak cukup melindungi seluruh 2,5 miliar pengguna Gmail. Oleh karena itu, Google terus meningkatkan pertahanan dengan model AI yang lebih canggih untuk mendeteksi phishing, malware, dan spam. Namun, para ahli keamanan menyarankan pengguna untuk mengambil langkah lebih lanjut, seperti mengganti alamat email atau menyembunyikan alamat email mereka menggunakan fitur seperti “Hide My Email” milik Apple, untuk memperkuat perlindungan pribadi mereka. MK-cnn

Redaktur : Munawir Sani