Perkuat Pertahanan Udara, TNI AU Akan Tempatkan Drone Anka Buatan Turki di Natuna

Perkuat Pertahanan Udara, TNI AU Akan Tempatkan Drone Anka Buatan Turki di Natuna

Drone Anka Buatan Turki.(Foto/internet)

JAKARTA (marwahkepri.com) – TNI Angkatan Udara (AU) akan memperkuat pertahanan udaranya dengan kedatangan alutsista baru berupa drone ANKA buatan Turki.

Drone ini rencananya akan ditempatkan di wilayah Natuna Utara, menggantikan drone CH-4 buatan China yang selama ini digunakan untuk patroli udara.

“Nanti dengan kedatangan pesawat terbang tanpa awak buatan Turki, rencananya akan ditempatkan di Natuna menggantikan CH-4,” ujar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, kepada wartawan di Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/12/2024).

Marsekal Tonny menjelaskan, kehadiran drone ANKA ini akan memperkuat pertahanan udara Indonesia, khususnya di kawasan Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan.

Dengan meningkatnya potensi ancaman di wilayah tersebut, TNI AU terus menggelar operasi rutin untuk pengamanan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dan menjaga kedaulatan udara di kawasan itu.

“Kami melaksanakan operasi rutin di Natuna sepanjang wilayah Indonesia. Jika ancaman tidak masuk ke dalam wilayah Indonesia, kami tidak langsung melakukan aksi. Kami juga rutin menggelar alutsista seperti pesawat F-16 dari Pekanbaru untuk patroli di Laut Natuna Utara,” terang Marsekal Tonny, dilansir dari detiknews, Selasa, 31 Desember 2024.

Saat ini, TNI AU memiliki dua skuadron yang mengoperasikan pesawat tempur tanpa awak (PTTA). Skuadron 5 berbasis di Pontianak mengoperasikan drone Aerostar, sementara Skuadron 52 di Natuna mengoperasikan drone CH-4. Nantinya, drone ANKA akan menggantikan peran CH-4 di Natuna.

TNI AU juga telah menyiapkan personel dan infrastruktur untuk mengoperasikan drone ANKA, termasuk pelatihan pengolahan data dari hasil pencitraan drone.

Skuadron Pendidikan 103 di Tasikmalaya akan menjadi pusat pelatihan personel yang mengoperasikan PTTA, meliputi pilot, operator payload, hingga analis data pencitraan.

“Dalam pengoperasian PTTA, ada banyak komponen harus disiapkan, termasuk orang yang bertugas mengolah data hasil pencitraan. Semua sudah kami siapkan melalui Skadik 103 di Tasikmalaya. Pesawat dari Pontianak juga akan dipindahkan ke Tasik untuk dijadikan pesawat latih,” ujar Marsekal Tonny.

Langkah modernisasi alutsista ini menjadi bagian dari strategi TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia, terutama di wilayah-wilayah strategis seperti Natuna Utara.

Dengan tambahan drone ANKA, TNI AU optimis mampu meningkatkan efektivitas patroli dan pengawasan di kawasan tersebut.

Drone ANKA diketahui memiliki kemampuan yang canggih, termasuk kemampuan pengawasan jarak jauh, serangan presisi, dan pengumpulan data intelijen. Kehadirannya di Natuna diharapkan menjadi solusi strategis untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan.MK-dn

Redaktur : Munawir Sani