LRT Gantung di Batam Siap Perkuat Konektivitas Internasional
BATAM (marwahkepri.com) – Rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) gantung di Batam resmi memasuki tahap awal dengan anggaran investasi sebesar Rp 1,7 triliun. Proyek ambisius ini diharapkan menjadi terobosan dalam meningkatkan konektivitas transportasi antara Indonesia dan Singapura, sekaligus mengukuhkan posisi Batam sebagai pusat ekonomi strategis.
Proyek tahap pertama akan menghubungkan Bandara Hang Nadim dengan Pelabuhan Batam Center sepanjang 11 kilometer. Dengan desain modern berbentuk kapsul, LRT ini mampu menampung 10-20 penumpang per kapsul. Struktur ringan yang hanya memerlukan ruang selebar tiga meter menjadikan proyek ini ramah lingkungan dan hemat lahan.
“Orang dari Jakarta yang ingin ke Singapura nantinya tidak perlu repot mencari kendaraan atau ferry dari bandara ke terminal ferry internasional. Semuanya akan terintegrasi,” ujar Fesly Abadi Paranoan, Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam, dalam media gathering “Batam Kota Baru Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Penjajakan investasi dijadwalkan berlangsung mulai tahun ini, sementara konstruksi fisik akan dimulai pada 2025. Meski belum mengungkap nama investor, Fesly menyebutkan adanya ketertarikan dari sejumlah pihak asing, terutama dari Singapura dan China. “Nama perusahaannya belum bisa kami share sekarang, tetapi sudah ada rencana investasi pada 2025,” tambahnya.
Selain jalur pertama, BP Batam berencana mengembangkan jaringan LRT ke wilayah strategis lainnya seperti Batu Ampar dan Rempang. Studi kelayakan untuk ekspansi ini akan segera dilakukan, guna memastikan jaringan transportasi yang lebih luas dan efektif di Batam.
LRT gantung ini diharapkan menjadi alternatif transportasi umum yang ramah lingkungan. Dengan teknologi canggih dan efisiensi energi, moda transportasi ini akan mengurangi tingkat polusi udara di Batam, sekaligus menawarkan solusi mobilitas yang modern bagi penduduk lokal dan wisatawan.
Proyek ini tidak hanya mempermudah akses wisatawan ke Batam sebagai gerbang menuju Singapura, tetapi juga mendukung pelaku bisnis yang berinvestasi di wilayah ini. Langkah ini dipandang mampu meningkatkan daya saing Batam sebagai kawasan ekonomi prioritas.
Sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045, pembangunan LRT gantung di Batam menjadi simbol kemajuan infrastruktur dan komitmen pemerintah dalam mendorong investasi strategis. Dengan konektivitas yang lebih baik, Batam semakin siap menyongsong masa depan sebagai pusat transportasi dan ekonomi terkemuka di Asia Tenggara. MK-bn
Redaktur : Munawir Sani