IMIP Sumbang Devisa Rp 232,6 Triliun, Investasi Capai Rp 552 Triliun

foto-indonesia-morowali-industrial-park-dok-indonesia-morowali-industrial-park-3_169

Foto: foto/ Indonesia Morowali Industrial Park/ Dok. Indonesia Morowali Industrial Park

JAKARTA (marwahkepri.com) – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), pengelola kawasan industri nikel terbesar di Indonesia, mencatat kontribusi devisa ekspor sebesar US$ 14,45 miliar atau sekitar Rp 232,6 triliun hingga November 2024.

“Devisa ekspor hingga November 2024 telah mencapai US$ 14,45 miliar,” ujar Direktur Komunikasi IMIP, Emilia Bassar, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Angka tersebut sedikit lebih rendah dibanding 2023, ketika devisa ekspor IMIP mencapai US$ 15,49 miliar (Rp 249,3 triliun). Pada 2022, devisa ekspor tercatat sebesar US$ 15,03 miliar (Rp 241,9 triliun).

Selain itu, IMIP telah menggelontorkan investasi akumulatif sebesar US$ 34,3 miliar atau setara Rp 552,2 triliun sejak 2015 hingga 2024.

“Dari 2015 sampai 2024, akumulasi investasi kami mencapai US$ 34,3 miliar, dengan kurs saat ini sekitar Rp 16.100 per US$,” jelas Emilia.

IMIP juga menyetorkan pajak signifikan kepada negara. Pada 2023, perusahaan menyetorkan pajak sebesar US$ 1,16 miliar (Rp 18,56 triliun). Jumlah ini lebih rendah dibanding 2022, di mana IMIP membayar pajak sebesar US$ 1,32 miliar (Rp 21,12 triliun).

Pada 2021, IMIP menyumbang pajak sebesar US$ 655 juta atau sekitar Rp 10,48 triliun.

Kontribusi besar IMIP melalui devisa, investasi, dan pajak ini menunjukkan peran vitalnya dalam perekonomian Indonesia, khususnya di sektor industri nikel. MK-cnbc

Redaktur : Munawir Sani