Delapan Warga Rempang Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Penyerangan Puluhan OTK

59426-ilustrasi-penganiayaan-bos-rental-mobil

Ilustrasi penganiayaan. [Suara.com/Emma]

BATAM (marwahkepri.com) – Sebanyak delapan warga Kampung Sembulang Hulu dan Kampung Sei Buluh, Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam menjadi korban penyerangan oleh puluhan orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (18/12/2024) dini hari. Insiden ini terjadi di posko warga setempat.

Menurut Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang, pelaku penyerangan diduga merupakan pekerja dari salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek pengembangan di wilayah tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh, empat korban mengalami luka sobek di kepala, satu korban mengalami patah tangan, satu korban menderita luka berat, satu korban terkena anak panah di punggung dan satu korban mengalami luka ringan.

Selain itu, puluhan kendaraan bermotor milik warga di sekitar lokasi penyerangan turut dirusak.

Edi Jumardi, salah satu korban yang diserang, menceritakan bahwa dirinya tidak mengetahui penyerangan tersebut hingga mendengar keributan di luar posko. Ketika keluar bersama anaknya, mereka langsung dikepung dan dipukul oleh sekelompok pelaku yang membawa parang dan kayu.

“Saya tidak tahu apa-apa. Saat kejadian, saya keluar untuk melihat keributan. Tapi, saya dan anak saya justru diserang. Saya terkena sabetan parang di punggung saat mencoba melarikan diri,” ujar Edi.

Edi mengaku tidak memiliki masalah dengan pihak-pihak tersebut sebelumnya dan merasa bingung mengapa dia dan warga lain menjadi sasaran kekerasan.

Pasca-insiden, masyarakat Kampung Tua Rempang bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil mendesak beberapa hal yakni:

  1. Presiden Prabowo Subianto dan DPR RI untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat adat dan lokal Rempang.
  2. Pembatalan proyek Rempang Eco-City, yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
  3. Penegakan hukum terhadap aksi intimidasi dan kekerasan yang dialami warga setempat.

Desakan juga diarahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan penegakan hukum, serta kepada Komnas HAM agar mengawasi dan menindak tegas pelanggaran HAM di wilayah tersebut.

Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, membenarkan adanya insiden kericuhan di wilayah Kelurahan Sembulang. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait pelaku dan motif penyerangan.

“Benar ada kericuhan yang terjadi subuh tadi di Sembulang. Saat ini kami masih menyelidiki lebih lanjut,” ujar Alex singkat. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani