Perang Dagang China-AS Meningkat, Perusahaan Terkena Dampaknya

Bendera China dan Amerika Serikat. (F: Ist)
JAKARTA – China meluncurkan penyelidikan terhadap Nvidia, perusahaan chip asal Amerika Serikat, terkait dugaan pelanggaran hukum anti-monopoli. Penyelidikan ini dilakukan setelah AS memberlakukan pembatasan lebih lanjut terhadap industri semikonduktor China, dengan Nvidia menjadi salah satu target. Perusahaan ini diduga melanggar komitmen yang dibuat saat mengakuisisi perusahaan chip Israel, Mellanox Technologies, pada 2020.
Penyelidikan ini menyebabkan saham Nvidia turun 2,5% pada Senin (9/12). Nvidia mengatakan akan menjawab pertanyaan dari regulator dan menghormati komitmen yang dibuat di setiap negara tempatnya beroperasi. Langkah ini juga muncul setelah AS memblokir ekspor teknologi ke 140 perusahaan, termasuk pembuat alat chip, memperburuk ketegangan dagang antara kedua negara.
Sebagai respons terhadap pembatasan AS, China memblokir ekspor mineral penting untuk pembuatan chip, seperti gallium dan germanium. Beberapa asosiasi industri di China juga mengimbau perusahaan untuk menghindari pembelian chip dari AS dan lebih mengutamakan produsen lokal, demi mengurangi ancaman terhadap keamanan nasional.
Nvidia sebelumnya mendominasi pasar chip AI di China, namun setelah pembatasan AS, perusahaan lokal seperti Huawei semakin bersaing. Meskipun kontribusi China terhadap pendapatan Nvidia turun, perusahaan masih mendapat sekitar 17% dari total pendapatannya hingga Januari 2024. Penyelesaian serupa juga terjadi pada 2013 saat China menyelidiki Qualcomm terkait praktik monopoli dan Qualcomm akhirnya membayar denda sebesar US$975 juta. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani