Erick Thohir Tantang Intel Bangun Industri Semikonduktor di Indonesia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. (F: Ist)
Erick mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam produksi bahan baku semikonduktor, salah satunya selenium, yang ditemukan dalam laporan produksi PT Freeport Indonesia pada September 2025.
“Ternyata ada selenium, itu yang menurut saya bisa menjadi bagian dalam negosiasi untuk pembangunan industri semikonduktor di Indonesia,” ujar Erick di Gedung Kementerian BUMN.
Saat ini, Intel diketahui telah bekerja sama dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Erick berharap kerja sama tersebut bisa berkembang lebih jauh ke sektor semikonduktor di Indonesia.
“Dengan Himbara itu kan proses B2B (business-to-business) saja. Tapi yang saya tantang, pembangunan semikonduktor sebaiknya dilakukan di Indonesia, bukan di negara lain,” tegas Erick.
Erick menambahkan bahwa tantangan ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, yang menekankan pentingnya investasi dari perusahaan teknologi asing yang menjual produknya di Indonesia.
“Presiden Prabowo dan Menteri Perindustrian sudah mendorong agar perusahaan-perusahaan, termasuk produsen gawai, berinvestasi di sini. Jangan hanya menjual produk tanpa kontribusi nyata,” jelasnya.
Erick juga menyebutkan bahwa Smelter Manyar di Gresik akan menghasilkan selenium sebagai bahan baku penting untuk produksi semikonduktor. Ia pun mengundang Intel dan perusahaan semikonduktor AS lainnya untuk berdiskusi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi.
“Kami sudah memiliki bahan baku selenium, dan kami menawarkan kerja sama kepada Intel maupun perusahaan semikonduktor lainnya. Ini peluang besar untuk membangun industri semikonduktor di Indonesia,” tutup Erick. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani