Trump Kritisi Kebijakan Biden, Namun Insentif Pembuat Chip Berpeluang Terus Berlanjut

Trump Kritisi Kebijakan Biden, Namun Insentif Pembuat Chip Berpeluang Terus Berlanjut

Donald Trump. (F: Ist)

JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joe Biden telah menetapkan aturan ‘CHIPS and Science’ yang memberikan insentif besar bagi pembuat chip untuk membangun pabrik di Amerika Serikat (AS). Aturan ini, yang bertujuan meningkatkan produksi semikonduktor domestik, mendapat kritik dari mantan Presiden Donald Trump. Trump menyebut kebijakan tersebut memboroskan anggaran negara.

Ketua DPR AS, Mike Johnson, dari Partai Republik, awalnya menyarankan untuk mencabut aturan tersebut, namun kemudian menarik kembali pernyataannya. Meski Trump sempat menunjukkan ketidaksetujuan, beberapa pakar memprediksi bahwa kebijakan ini akan tetap berlanjut di bawah kepemimpinannya.

Menurut Paul Triolo, Kepala Kebijakan Teknologi di Albright Stonebridge, meski ada perbedaan pendapat, manfaat kebijakan ini bagi industri semikonduktor di AS lebih besar dalam jangka panjang. Sebuah dukungan bipartisan untuk memajukan manufaktur semikonduktor diprediksi akan tetap ada, meskipun ada perubahan pemerintahan.

CHIPS and Science, yang ditandatangani pada Agustus 2022, mencakup anggaran sebesar US$53 miliar untuk investasi dalam manufaktur dan penelitian semikonduktor dalam negeri. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mengimbangi dominasi China dalam industri semikonduktor.

Meskipun Trump telah mengkritik kebijakan tersebut, dua pembuat chip besar asal Taiwan, TSMC, dan Korea Selatan, Samsung, telah setuju untuk membangun fasilitas produksi di AS, berkat insentif ini. Kedua perusahaan ini masing-masing menerima dana insentif sekitar US$6,6 miliar dan US$6,4 miliar. Intel, pembuat chip terbesar di AS, bahkan mendapat alokasi dana terbesar sebesar US$8,5 miliar.

Para ahli, termasuk Adam Posen dari Peterson Institute for International Economics, meyakini bahwa meskipun Trump mungkin akan melakukan revisi terhadap kebijakan ini, aturan dasar dari CHIPS and Science kemungkinan besar tetap akan diteruskan. Mk-cnbc

Redaktur: Munawir Sani