Elon Musk Terancam Sanksi Hakim Usai Bagikan Uang Rp 15,6 M untuk Dukung Pemilih

Elon Musk. (F: Ist)
JAKARTA – komite politik yang dibentuk oleh Elon Musk menggelar giveaway sebesar US$1 juta (setara Rp 15,6 miliar) untuk mendorong pendaftaran pemilih dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Tindakan ini dianggap melanggar ketentuan pemilu, yang melarang adanya transaksi uang kepada masyarakat dalam proses demokrasi. Terlebih lagi, Musk dan komite politiknya secara terbuka mendukung salah satu kandidat, Donald Trump dari Partai Republik.
Sehubungan dengan hal ini, seorang hakim telah memerintahkan semua pihak yang terlibat dalam komite politik tersebut, termasuk Elon Musk, untuk menghadiri sidang di Philadelphia pada Kamis, (31/10) waktu setempat.
Kantor jaksa pengadilan Philadelphia telah mengajukan gugatan terkait aksi giveaway Elon Musk melalui komite politik America Pac awal pekan ini. Dalam gugatannya, aksi giveaway yang dilakukan oleh America Pac dikategorikan sebagai lotere ilegal. Proses ini juga mengharuskan masyarakat Pennsylvania, yang merupakan negara bagian dengan pemilih bimbang (swing state), untuk menyerahkan data pribadi mereka.
“Selanjutnya, hakim memutuskan bahwa semua pihak harus hadir dalam sidang,” tulis hakim pada Rabu (30/10) waktu setempat, seperti dilaporkan oleh The Guardian.
Perwakilan dari America Pac belum memberikan komentar terkait permintaan tersebut, dan perwakilan Musk juga tidak merespons permintaan konfirmasi.
Sebelumnya, Musk telah menjanjikan untuk membagikan uang senilai US$1 juta setiap hari kepada masyarakat yang mengisi petisi online-nya terkait kebebasan berpendapat dan hak kepemilikan senjata.
Pendapat ahli hukum terbagi mengenai isu ini. Beberapa menyatakan bahwa hal ini melanggar hukum pemilu federal karena tidak diperbolehkan membayar seseorang untuk mendaftar sebagai pemilih. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa inisiatif Musk dan komite politiknya tidak melanggar hukum.
Departemen Kehakiman AS (DOJ) telah mengirimkan surat kepada America Pac untuk memperingatkan bahwa giveaway Musk kepada pemilih terdaftar yang menandatangani petisi online berpotensi melanggar hukum, menurut laporan CNN International pekan lalu.
Sebagai informasi, Pennsylvania dianggap sebagai swing state yang krusial dan dapat menentukan hasil Pilpres AS, yang juga diakui oleh Musk melalui tweet pribadinya.
“Pennsylvania akan menjadi penentu kemenangan bagi Republik,” kata Musk. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani