BRICS Perluas Pengaruh dengan Tambah 13 Negara Mitra, Indonesia Resmi Bergabung

ktt-brics-di-kazan-rusia-rabu-23102024-reutersbrics-russia2024-1_169

Foto: KTT BRICS di Kazan, Rusia, Rabu (23/10/2024). (REUTERS/BRICS-RUSSIA2024)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Aliansi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, secara resmi memperluas pengaruh globalnya dengan menambahkan 13 negara mitra baru, termasuk Indonesia. Pengumuman ini dibuat pada KTT BRICS yang digelar di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024). Langkah ini dinilai sebagai strategi penting untuk memperluas kerja sama ekonomi dan politik dengan negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Negara-negara yang baru bergabung sebagai mitra BRICS adalah Indonesia, Aljazair, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam. Meski belum menjadi anggota penuh, status sebagai mitra ini membuka peluang besar bagi negara-negara tersebut untuk berpartisipasi dalam berbagai program kolaborasi BRICS.

BRICS, yang dibentuk pada 2009, sejak awal bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam tatanan ekonomi global, dengan menyediakan alternatif bagi lembaga-lembaga internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang dinilai cenderung didominasi oleh negara-negara Barat. Dengan penambahan mitra baru ini, aliansi BRICS semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi global.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam pidatonya di KTT tersebut, menyatakan bahwa ekspansi ini adalah langkah bersejarah yang menunjukkan komitmen BRICS untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif. “Dengan bergabungnya negara-negara mitra baru ini, kita menegaskan kembali komitmen kita untuk membangun dunia multipolar yang adil dan tidak hanya menguntungkan Barat, tetapi juga berbagai kawasan di dunia,” kata Putin.

Penambahan negara-negara mitra ini memungkinkan BRICS memperluas pengaruhnya tidak hanya dalam bidang ekonomi tetapi juga dalam geopolitik global. Aliansi ini berupaya menciptakan ruang bagi negara-negara berkembang untuk mengambil peran lebih besar dalam proses pengambilan keputusan ekonomi global, yang selama ini didominasi oleh negara-negara maju.

Bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra BRICS merupakan tonggak penting dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara, Indonesia diharapkan dapat berkontribusi besar dalam kerja sama ini, terutama dalam sektor-sektor seperti perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah memainkan peran yang semakin penting di kawasan Asia dan global, dan kemitraannya dengan BRICS akan membuka lebih banyak peluang dalam hal akses pasar, investasi asing, dan transfer teknologi. Kemitraan ini juga bisa memperkuat posisi Indonesia dalam forum-forum internasional lainnya.

BRICS selama ini dikenal sebagai platform untuk negara-negara berkembang guna memperkuat kerja sama ekonomi, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, serta membangun kerangka kerja sama ekonomi yang lebih adil. Kemitraan dengan 13 negara baru ini akan memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur, energi, serta penyelarasan politik.

BRICS juga semakin memfokuskan diri pada agenda pembangunan sosial, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan. Seiring dengan berkembangnya kerjasama ini, negara-negara mitra baru seperti Indonesia, yang juga memiliki tantangan serupa dalam pembangunan sosial, dapat merasakan manfaat dari inisiatif-inisiatif yang diusung BRICS.

Dalam KTT Kazan, Presiden Putin juga menyoroti pentingnya memperkuat sektor infrastruktur di antara negara-negara BRICS dan mitranya. Ia menekankan pentingnya investasi bersama di bidang teknologi, energi, dan transportasi untuk meningkatkan konektivitas antar-negara.

Langkah ekspansi BRICS ini dilihat sebagai respons terhadap dinamika geopolitik global yang semakin kompleks. Di tengah meningkatnya ketegangan antara kekuatan Barat dan negara-negara berkembang, BRICS berupaya menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif dan adil. Dengan menerima negara-negara mitra baru, BRICS berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di panggung global, sekaligus memperkuat sistem multilateral yang lebih seimbang.

Penerimaan Indonesia dan negara-negara lainnya sebagai mitra BRICS menandai babak baru dalam perkembangan aliansi ini. Di tengah perubahan cepat dalam politik dan ekonomi global, BRICS semakin memperkuat diri sebagai kekuatan yang dapat menyeimbangkan pengaruh dominasi Barat dalam isu-isu global. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani