Taufik Hidayat Resmi Jadi Wakil Menpora: Berkomitmen Berantas Korupsi di Kemenpora

Taufik Hidayat, mantan atlet bulutangkis. ( Foto: Ricardo/JPNN)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Taufik Hidayat, mantan atlet bulutangkis dan sosok yang pernah mengungkapkan adanya banyak ‘tikus’ di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), resmi diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga. Pernyataan ini mencuat saat wawancara Taufik dengan Deddy Corbuzier empat tahun lalu.
Dalam acara pelantikan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Taufik menyampaikan komitmennya untuk membenahi olahraga dan akan berkoordinasi dengan Menteri Dito Ariotedjo. “Kan ada petugasnya. Saya hanya membenahi olahraga aja. Pengembangan olahraga untuk lebih lanjut saya akan koordinasi,” ujar Taufik kepada wartawan.
Saat ditanya mengenai langkah konkret untuk memberantas korupsi di kementerian, Taufik menegaskan pentingnya koordinasi dengan Menteri Dito. “Gak mungkin saya jalan masing-masing, Pak Dito jalan masing-masing. Kan di dalam ini mataharinya satu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Taufik pernah terlibat dalam pemeriksaan KPK terkait kasus korupsi mantan Menpora Imam Nahrawi saat menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada periode 2016-2017. Dalam kasus tersebut, Taufik dimintai kesaksian mengenai dugaan penerimaan suap Imam sebesar Rp 11,5 miliar.
Mengalami pengalaman pahit di Kemenpora, Taufik mengaku kapok dan tidak menyangka akan terseret dalam masalah tersebut. “Asli gue kapok. Tadinya cuma mau belajar karena mertua gue yang di pemerintahan. Ternyata, waduh, tidak sejalan nih,” ucapnya.
Taufik juga mengakui pernah menjadi kurir penerima uang untuk Imam, tetapi menegaskan bahwa dia tidak berpikir panjang dan hanya mengikuti perintah tanpa curiga. “Gue mengakui salah, cuma gue tidak berpikir panjang. Gue cuma berpikir disuruh antar uang,” jelasnya.
Walaupun tak takut dengan pemanggilan KPK, Taufik mengaku khawatir dengan persepsi publik yang sering kali langsung menilai negatif hanya karena terlibat dalam pemeriksaan. “Yang gue takutin media saja. Maksudnya orang kalau sudah judulnya KPK, sudah negatif,” ujarnya. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani