Terungkap Siasat Bejat Predator Anak di Panti Asuhan Tangerang

tersangka-pencabulan-anak-di-panti-asuhan-kota-tangerang_169

Polisi menetapkan Sudirman (kiri) dan Yusuf (kanan) sebagai tersangka pencabulan anak di panti asuhan Tangerang. (Foto: dok. Istimewa)

TANGERANG (marwahkepri.com) – Kasus pencabulan di sebuah panti asuhan di Kunciran Indah, Kota Tangerang, terbongkar setelah orang tua asuh mengungkap tindakan keji yang dilakukan oleh pengasuh terhadap anak-anak panti. Para predator anak ini diduga telah mencabuli para korban berkali-kali.

Dean Herdesviana, salah satu orang tua asuh, menceritakan insiden tersebut kepada Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, dalam pertemuan di Kemensos, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024). Menurut Dean, para korban seringkali dipaksa untuk mengantar makanan kepada pelaku dengan dalih perintah, dan di sana mereka menjadi sasaran pencabulan.

Dean menjelaskan bahwa tindakan tersebut terjadi hampir setiap malam, dengan beberapa anak menjadi korban dua pelaku sekaligus. “Ini benar-benar biadab. Anak-anak tidak tahu apa yang terjadi dan mereka takzim kepada pelaku yang mereka anggap sebagai guru,” ujarnya dengan penuh emosi.

Kasus ini pertama kali terbongkar melalui pesan langsung (DM) di Instagram yang diterima oleh Dean dari salah satu korban. Dalam pesan tersebut, korban mengaku bahwa hampir semua anak di panti asuhan telah menjadi korban pelecehan oleh Sudirman dan rekan-rekannya.

Dean awalnya sulit mempercayai informasi ini, mengingat Sudirman selama ini terlihat agamis dan baik di matanya. Namun, setelah melakukan pendekatan lebih mendalam kepada para korban, kebenaran mengenai kelakuan bejat Sudirman mulai terungkap.

Laporan ini akhirnya disampaikan ke pihak kepolisian, yang segera menangkap dua tersangka, Sudirman (49), pemilik yayasan, dan Yusuf (30), pengurus yayasan. Polisi saat ini masih mengejar satu pelaku lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

Kasus ini mengguncang masyarakat karena kelicikan pelaku yang menyembunyikan tindakan bejatnya di balik penampilan yang tampak religius. Tindakan predator ini telah mempengaruhi mental dan fisik para korban yang merupakan anak-anak tak berdaya di panti asuhan. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani