Pemda Natuna Berhasil Tekan Kasus Stunting hingga Tersisa 10,76 Persen

IMG_20240503_112122

Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Hikmat Aliansyah.(Foto/saida)

NATUNA (marwahkepri.com) – Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna berhasil menurunkan angka kasus stunting secara signifikan di wilayahnya. Intervensi terhadap masalah stunting dilakukan melalui pendekatan gizi spesifik dan intervensi sensitif oleh pemerintah daerah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, menyatakan bahwa upaya penanganan kasus stunting di Natuna telah menunjukkan hasil yang positif.

Hikmat memaparkan, pada tahun 2023, persentase kasus stunting di Natuna berada di angka 16 persen. Namun, hingga bulan Juni 2024, angka ini berhasil turun menjadi 10,76 persen. Dari total 4.944 balita yang ditimbang, 532 di antaranya terdeteksi mengalami stunting.

“Persentase ini sudah melebihi target nasional dan provinsi. Target nasional untuk penanganan stunting berada di angka 20 persen, sementara target provinsi di angka belasan persen. Kami sangat bersyukur dengan pencapaian ini, namun upaya penurunan kasus stunting harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujar Hikmat dalam konferensi pers di kantornya pada Jumat (27/9/2024).

Suasana sosialisasi stunting di salah satu sekolah yang digelar Dinkes Natuna. (Foto: saida)

Menurut Hikmat, keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja sama lintas sektor di Kabupaten Natuna. Seluruh instansi dan lembaga pemerintahan turut terlibat dalam program penanganan stunting. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah pemberian makanan tambahan bergizi kepada balita yang disalurkan melalui kader-kader Puskesmas.

Hikmat juga mengimbau agar para orangtua menerapkan pola asuh yang baik, terutama dalam pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, serta rutin membawa balita mereka ke Posyandu. Ia menekankan pentingnya pola asuh yang tepat dan pemenuhan gizi agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Suasana sosialisasi stunting di salah satu sekolah yang digelar Dinkes Natuna. (Foto: saida)

“Stunting bukanlah aib, dan justru harus segera ditangani sejak dini. Orangtua tidak perlu khawatir untuk membawa anak mereka ke Posyandu jika ditemukan gejala stunting. Intervensi dini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan perkembangan balita,” tambah Hikmat.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa dengan intervensi yang tepat dan kerja sama yang kuat, masalah stunting dapat ditekan dan kesehatan anak-anak di Kabupaten Natuna bisa terus ditingkatkan. MK-saida/ADV

Redaktur: Munawir Sani