Program Biodiesel B40 Dimulai Tahun Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (F: Radar)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengonfirmasi bahwa program pencampuran bahan bakar solar dengan 40 persen minyak kelapa sawit, yang dikenal sebagai Biodiesel 40 (B40), akan diluncurkan pada tahun depan. Ini merupakan langkah pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, selain dari peralihan menuju kendaraan listrik.

“Kita berharap kebijakan elektrifikasi dan penggunaan BBM ramah lingkungan dapat berjalan beriringan,” kata Airlangga saat ditemui di Jakarta Pusat pada Selasa (24/9).

Indonesia telah mengambil langkah signifikan dalam kebijakan biodiesel selama 4-5 tahun terakhir. Program ini dimulai dengan B20 pada tahun 2016, kemudian meningkat ke B30 pada tahun 2020, dan menjadi B35 pada tahun 2023. Hingga saat ini, pemanfaatan biodiesel mencapai 54,52 juta KL, yang berkontribusi pada pengurangan impor solar hingga Rp 404,3 triliun.

“Program biodiesel membantu memenuhi komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 358 juta ton CO2 dari sektor energi pada tahun 2023,” tambahnya.

Airlangga memastikan bahwa persiapan menuju implementasi B40 berjalan lancar, termasuk dalam hal produksi minyak sawit mentah (CPO), sehingga tidak ada hambatan dalam penerapan program tersebut.

Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah menyatakan bahwa penggunaan B40 direncanakan mulai Januari 2025, dengan semua infrastruktur dan penyediaan bahan baku yang sudah siap. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani