China Bersiap Ambil Sampel Mars pada 2028, Saingi AS dalam Perlombaan Antariksa

65781c0b99c7b

Foto : kompas.com

CHINA (marwahkepri.com) – China berencana meluncurkan misi bersejarah untuk membawa sampel Mars ke Bumi pada tahun 2028, dua tahun lebih cepat dari jadwal semula. Rencana ambisius ini diumumkan oleh Liu Jizhong, kepala perancang misi antariksa Tianwen-3, yang bertujuan untuk meluncurkan dua misi terpisah guna mengambil sampel dari planet merah tersebut.

Pernyataan Liu menyusul kesuksesan China dalam mengumpulkan sampel pertama dari sisi jauh Bulan pada bulan Juni lalu. Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi China sebagai kekuatan baru di luar angkasa, dengan impian Presiden Xi Jinping untuk menjadikan negara itu sebagai pemimpin global dalam eksplorasi luar angkasa.

Bersaing dengan NASA dan ESA Misi pengambilan sampel Mars bukan hanya ambisi China. NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) juga tengah merencanakan misi serupa. Namun, kendala anggaran, kompleksitas, dan risiko teknis membuat mereka harus mengevaluasi ulang jadwal misi yang sebelumnya ditargetkan selesai pada tahun 2040. Hal ini membuka peluang bagi China untuk menyalip Amerika Serikat dan menjadi negara pertama yang berhasil membawa sampel Mars ke Bumi.

Pencapaian Besar bagi Program Antariksa China Jika berhasil, misi Tianwen-3 akan menjadi langkah signifikan dalam mewujudkan ambisi China di luar angkasa. Selain misi ini, China telah mencapai berbagai keberhasilan, seperti mendaratkan penjelajah Zhurong di Mars pada tahun 2021 dan membangun stasiun antariksa sendiri, Tiangong. Langkah-langkah ini memperkuat posisi China sebagai pemain utama dalam perlombaan antariksa global.

Misi Tianwen-3 ini juga bertujuan mencari jejak kehidupan di Mars, yang telah lama menjadi fokus penelitian ilmuwan sebagai kunci untuk memahami asal usul kehidupan di Tata Surya dan kemungkinan kehidupan di luar Bumi.

Langkah Ambisius Menuju Masa Depan China telah memperlihatkan perkembangan pesat dalam program antariksa mereka. Selain keberhasilan di Mars, negara tersebut juga memiliki rencana ambisius lainnya, termasuk membangun pangkalan di Bulan pada tahun 2035. Misi-misi ini menandai langkah penting dalam mewujudkan impian China untuk menjadi kekuatan dominan dalam eksplorasi luar angkasa, bersaing langsung dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang memiliki program antariksa kuat.

Dengan misi pengembalian sampel Mars yang dipercepat, dunia kini menantikan apakah China akan menjadi yang pertama membawa potongan dari planet merah kembali ke Bumi. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani