Minim Informasi, Pemda Terus Berkoordinasi Terkait Penangkapan Nelayan Natuna

13838370-db6f-4b78-8b17-2d7c24dcbe03

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto. (Foto: nang)

NATUNA (marwahkepri.com) – Nelayan asal Natuna dan Kabupaten Anambas kembali ditangkap oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Namun kejadian ini baru diketahui pada Minggu (18/8/2024), satu hari setelah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-79.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto, membenarkan adanya informasi penangkapan tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan berapa banyak warga Natuna yang ditangkap.

“Informasinya ada dua kapal yang ditangkap. Satu kapal berisi 3 orang warga Anambas, dan satu lagi terdapat 5 orang nelayan yang terdiri dari warga Natuna dan Bintan,” ungkap Hadi di kantornya, Jumat (23/8/2024).

Lebih lanjut dikatakannya, setelah mendengar desas-desus penangkapan tersebut, ia langsung berkoordinasi dengan pihak Bakamla di Natuna, pada Senin (19/8/2024).

“Bakamla masih menunggu informasi lebih lanjut. Koordinasi mereka mengikuti hirarki yang ada, jadi kami masih menunggu kabar lebih jelas,” kata Hadi.

Meskipun demikian, Hadi telah melaporkan kejadian ini kepada Wakil Bupati Natuna. Wabup pun meminta untuk segera melakukan kroscek terkait nelayan mana saja yang ditangkap. Namun, hingga saat ini belum mendapatkan data yang valid.

Dikatakannya, informasi mengenai insiden ini masih minim, termasuk mengenai titik koordinat penangkapan dan pelanggaran yang diduga dilakukan oleh nelayan.

“Kabarnya penangkapan terjadi di kawasan Serawak, tetapi bagian mana tepatnya, kami belum tahu,” tambahnya.

Penangkapan ini merupakan yang kelima kalinya terjadi. Hadi menyebutkan bahwa pihaknya selalu menghimbau nelayan agar berhati-hati dan tidak melanggar batas wilayah negara dalam berbagai pertemuan.

Namun, ia juga menyadari bahwa kunjungan para nelayan masih kerap mendekati batas negara, sehingga risiko penangkapan oleh pihak berwenang negara tetangga tetap ada.

“Ini tepat sekitar satu minggu setelah penjemputan nelayan Natuna yang sebelumnya juga ditangkap. Kami terus mengingatkan nelayan untuk lebih waspada,” tutup Hadi.

Pihak pemerintah daerah Natuna kini terus melakukan koordinasi dan upaya untuk memastikan keselamatan para nelayan yang ditangkap dan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. MK-nang

Redaktur: Munawir Sani