Siapa Pengganti Airlangga Hartarto di Partai Beringin?

Partai Golongan Karya (Golkar). (F: Tagar.id)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar mengejutkan banyak pihak. Pengunduran diri ini diumumkan melalui akun Instagram pribadi Airlangga pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Dalam video singkat yang diunggahnya, Airlangga menyatakan bahwa pengunduran dirinya berlaku sejak Sabtu, 10 Agustus 2024. Ia juga menginformasikan bahwa mekanisme penggantian Ketua Umum akan segera dilakukan secara internal di tubuh Partai Golkar.
“Saya Airlangga Hartarto, setelah mempertimbangkan dan menjaga keutuhan Partai Golkar untuk memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan datang, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak Sabtu, 10 Agustus 2024,” kata Airlangga dalam video yang diunggah pada Selasa, 12 Agustus 2024.
“Sebagai partai besar dan matang, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai ketentuan AD-ART. Semua proses ini akan dilakukan secara damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar,” tambahnya.
Menanggapi pengunduran diri tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa partai akan menggelar rapat pleno untuk menentukan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum. Rapat tersebut dijadwalkan berlangsung pada Selasa (13/8).
“(Plt Ketum) Akan ditentukan di rapat pleno,” ujar Dito, dikutip dari detikNews, Minggu (11/8/2024).
Koordinator Stafsus Kepresidenan Ari Dwipayana menegaskan bahwa pengunduran diri Airlangga adalah urusan pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Presiden Joko Widodo. “Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah hak pribadi beliau dan sepenuhnya urusan internal Partai Golkar,” kata Ari, dikutip dari detikNews, Senin (12/8/2024).
Wakil Ketua Umum Golkar lainnya, Melchias Markus Mekeng, berharap Plt Ketum pengganti Airlangga akan diterima oleh semua pihak. “Plt Ketum hanya menjalankan roda organisasi untuk mempersiapkan munas, jadi tentunya orang yang bisa diterima semua pihak,” ujar Mekeng, melansir detikNews, Senin (12/8/2024).
Hingga kini, belum ada kepastian mengenai siapa yang akan menjadi Plt Ketum Golkar. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menyatakan bahwa semua Wakil Ketua Umum memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Plt Ketum. Ia menekankan bahwa calon Plt harus diterima oleh semua faksi di Golkar untuk menjaga konsolidasi menjelang Pilkada 2024.
“Plt Ketum Golkar tergantung garis tangan dan takdir. Semua Wakil Ketua Umum potensial dan kompeten,” tambah Adi.
Dengan mundurnya Airlangga Hartarto menjelang Pilkada 2024, banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan ini. Dito mengungkapkan kemungkinan bahwa Airlangga perlu memusatkan perhatian pada pemerintahan mendatang, namun hal ini belum dapat dipastikan.
Beberapa pihak juga mengaitkan pengunduran Airlangga dengan dukungan Golkar terhadap politisi daerah dalam Pilkada. Apakah akan ada efek domino setelah mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar. Mk-detik
Redaktur: Munawir Sani