Roket China Long March 6A Meledak di Antariksa, Ciptakan 300 Keping Puing-Puing

JAKARTA (marwahkepri.com) – Roket Long March 6A milik China mengalami kehancuran pada Rabu (7/8), menciptakan lebih dari 300 keping puing-puing di orbit rendah Bumi (LEO). Roket ini diluncurkan sehari sebelumnya, pada Selasa (6/8), dengan tujuan mengantarkan 18 satelit pertama untuk jaringan broadband Qianfan, yang merupakan bagian dari megakonstelasi satelit internet China yang direncanakan akan mencakup 14.000 satelit.

Meskipun roket berhasil mengantarkan satelit-satelit tersebut ke orbit pada ketinggian sekitar 800 kilometer, bagian atas roket ini pecah tak lama kemudian, menghasilkan awan puing-puing yang telah dipantau oleh Komando Antariksa Amerika Serikat (USSPACECOM).

“USSPACECOM dapat mengonfirmasi pecahnya roket Long March 6A yang diluncurkan pada 6 Agustus 2024, menghasilkan lebih dari 300 keping puing-puing yang dapat dilacak di orbit rendah Bumi,” ungkap USSPACECOM dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Space pada Kamis (8/8).

Meskipun insiden ini menambah jumlah puing-puing di ruang angkasa, USSPACECOM menyatakan bahwa tidak ada ancaman langsung dari pecahan-pecahan tersebut. Mereka terus melakukan pemantauan dan penilaian rutin untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan aktivitas di ruang angkasa.

Slingshot Aerospace, sebuah perusahaan yang fokus pada keberlanjutan ruang angkasa, menilai bahwa kejadian ini merupakan awal yang mengkhawatirkan bagi konstelasi Thousand Sails, salah satu proyek megakonstelasi China. Wakil Presiden Strategi dan Kebijakan di Slingshot, Audrey Schaffer, menyatakan bahwa jika peluncuran-peluncuran berikutnya menghasilkan puing-puing dalam jumlah besar seperti ini, maka akan menjadi tantangan serius bagi keberlanjutan orbit rendah Bumi.

Peristiwa seperti ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap pedoman mitigasi sampah antariksa dan perlunya kemampuan kesadaran domain antariksa yang kuat untuk mendeteksi, melacak, dan membuat katalog benda-benda di ruang angkasa.

Ini bukan pertama kalinya bagian atas roket Long March 6A menghasilkan awan puing-puing di orbit. Sebelumnya, pada 12 November 2022, roket yang sama pecah setelah meluncurkan satelit cuaca Yunhai-3, menciptakan 533 keping puing yang dapat dilacak pada Januari 2023.

Orbit rendah Bumi semakin padat dengan satelit aktif dan puing-puing antariksa. Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), saat ini terdapat sekitar 10.000 pesawat ruang angkasa yang mengelilingi Bumi, dengan sekitar 40.500 serpihan puing yang memiliki lebar setidaknya 10 cm, serta 130 juta serpihan yang memiliki diameter setidaknya 1 milimeter.

Dengan semakin padatnya orbit Bumi, setiap insiden yang menambah jumlah puing-puing dapat menjadi ancaman serius terhadap keselamatan dan keberlanjutan aktivitas di ruang angkasa. MK-l6

Redaktur : Munawir Sani